Part 57 ~Hanya Beban~

2.3K 250 103
                                    

Hai semua🤗

Nunggu cerita ini?

Langsung aja komen yang banyak

|Happy reading|

•••

"Lo mau makan apa?"

"Nggak," tolak Aluka dengan menidurkan kepalanya pada meja.

"Oke, bubur ayam," putus Dafka berdiri untuk membeli makanan.

Dafka kembali dengan membawa mangkuk bubur ayam. "Ini, dimakan," titahnya dengan meletakkan mangkuk di hadapan Aluka.

"Kok cuma satu?"

"Gue udah makan tadi," jawab Dafka.

Aluka hanya mengangguk dan memakan bubur ayamnya.

"Mau?" tanya Aluka ingin menyuapkan bubur ayam untuk Dafka.

Tanpa menjawab, laki-laki itu sudah lebih dulu melahap suapan bubur ayam tersebut.

Aluka tersenyum. "Katanya udah makan," cibirnya.

Dafka hanya mengedikkan bahunya acuh, kembali menatap Aluka dengan seksama.

"Kenapa liatin terus?"

"Lo udah putus sama cowok itu kan?"

Aluka mengangguk lemah.

"Kalau gitu pacaran sama gue, gimana?"

Aluka menatap datar lelaki di depannya ini. "Enggak."

"Kenapa?"

"Pertama aku nggak kenal siapa kamu, kedua aku masih cinta sama Ganta, ketiga aku nggak mau berurusan sama cowok aneh kayak kamu," sarkas Aluka kemudian berdiri.

"Kalau lo butuh apa-apa jangan sungkan buat cari gue Al," ujar Dafka dengan tersenyum.

Aluka meninggalkan Dafka tanpa mengatakan apapun.

"Gue benci lo punya hati setegar itu Al, sehingga gue nggak bisa menjadi tempat sandaran lo," lirihnya dengan menatap lurus ke depan.

DrttDrttt

Dafka mengangkat teleponnya.

"Lo di mana?"

"Kenapa?"

"Gue udah urus tikus ini."

"Oke, sharelock sekarang."

"Gue tunggu."

"Iya Dikta, nggak usah bacot!"

Dafka memutus panggilan. "Punya temen gini amat perasaan," gumamnya kemudian berjalan santai keluar rumah sakit.

...

"Aluka," pekik Bernan keras menemui Aluka di koridor.

Aluka (Proses Penerbitan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang