2 : Wilmington

1.5K 239 99
                                    

Ibu dan aku bergantian menyetir mobil kami. Kami mulai perjalanan tadi pagi setelah sarapan. Ayahku tidak pulang ke apartemen kami tadi malam, aku dapat menebak dia menginap bersama Wanda.

Perjalanan dari New York ke North Carolina sekitar 10 jam. Awal perjalanan aku yang menyetir, lalu sekitar 6 jam perjalanan, kami harus mengisi bensin. Dan aku bertukar dengan ibuku, sekarang ibuku yang menyetir. Saat malam hari, kami sudah masuk wilayah kota Wilmington. Aku membuka kaca jendelaku dan menikmati udara kota itu. Karena ini musim panas, udara tidak terlalu dingin, sehingga aku bisa membuka kaca mobil.

"Star, kau akan menyukai kota ini," kata ibuku.

"Yeah, mom." Aku tersenyum pada ibuku.

Tuhan! Semoga aku dapat bertahan di kota ini hingga aku lulus sekolah. Aku tidak perlu menyukainya, cukup bantu aku untuk bertahan.

Tak lama kemudian kami telah sampai di rumah nenekku. Ibuku memarkirkan mobil di depan rumah itu. Rumah nenekku tidak terlalu besar, tapi terasa sangat besar jika hanya kami berdua yang menempatinya.

Aku jarang ke rumah nenekku. Ayahku sibuk bekerja, sehingga kami tidak punya waktu untuk mengunjungi nenek. Terakhir aku kesini waktu pemakaman nenekku.

Kami turun dari mobil, dan ibuku membuka pintu rumah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami turun dari mobil, dan ibuku membuka pintu rumah itu. Kami berdua terbatuk-batuk karena debu menyambut kami.

"Aku rasa kita tidak bisa menginap di sini malam ini," ujar ibuku sambil mengibaskan udara di depan wajahnya.

Aku mengangguk setuju. Aku menutup hidungku dengan lenganku. Debunya sangat tebal, rumah itu sudah tidak ada yang menempati selama tiga tahun lamanya.

"Sepertinya kita memiliki banyak pekerjaan besok, mom," kataku pada ibuku.

Ibuku mengangguk lalu menutup pintu dan menguncinya lagi. Kami pun pergi meninggalkan rumah itu, dan mencari penginapan.

Ternyata cukup sulit mencari penginapan di musim liburan seperti ini. Akhirnya kami memutuskan untuk berhenti di sebuah restoran dan bar yang buka 24 jam, bernama Bobby's dan makan malam terlebih dahulu. Aku dapat menebak pemilik restoran ini pasti bernama Bobby.

"Wow, ada gadis New York yang sudah lama tak pulang. Bagaimana kabarmu, Catherine?" tanya seorang pria berusia 30 tahunan yang memakai seragam pelayan. Aku melihat name tag yang tertempel di bajunya, Jim. Dia mengenali ibuku.

"Jim, sudah lama tidak bertemu denganmu. Aku baik-baik saja. Mana Bobby?" tanya ibuku.

"Ayahku berjaga di pagi hari bersama seorang pekerja paruh waktu," kata Jim.

"Aku pesan dua burger dan satu americano. Kau ingin minum apa, Star?" tanya ibuku.

"Aku ingin milkshake strawberry," jawabku.

"Oh, anakmu sudah besar sekarang," ujar Jim sambil menatapku.

"Yeah, lebih sulit menjaga anak remaja bukan?" tanya ibuku.

STAR IN WILMINGTON ( END ✔️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang