"Star!" Aku melihat Maria berteriak memanggil namaku sambil berlari ke arahku, di kedua tangannya ada tas dan jaketku yang tertinggal di bar.
Dengan cepat, Luke melepaskan tangannya dariku. Ya Tuhan! Maria menyelamatkan aku.
"Maria!" Tanganku melambai di udara. Senyuman lebar menghiasi wajahku. Entah apa yang akan dipikirkan Luke, yang jelas aku ingin kabur darinya sekarang juga!
Tak butuh waktu lama, Maria sudah berdiri di depanku.
"Kenapa kalian pergi meninggalkan aku di sana?" protes Maria.
"Maaf, tadi seorang pria hidung belang yang mabuk mencoba merayuku. Dan secara spontan, Luke membawaku keluar bar." Aku berkata sambil mengambil jaket dan tasku dari tangan Maria.
"Aku tunggu jawabanmu, Star. Aku pergi dulu," ucap Luke. Lalu dia pergi kembali ke arah bar karena mobilnya diparkir di sana.
"Jawaban apa yang dia maksud?" Sudah kuduga, Maria akan bertanya tanpa basa basi.
"Dia menyatakan perasaannya padaku," jawabku.
"Benar dugaanku." Maria bicara sambil terkekeh.
"Sudahlah, ayo masuk."
***
Aku dan timku turun dari pesawat. Los Angeles dan New York seperti menyeberang dari dua sisi Amerika, dari timur ke barat. Luke belum membahas tentang jawabanku. Mungkin belum menemukan waktu yang tepat karena kami tidak hanya pergi berdua, namun ada tiga orang kru lain yang ikut.
Mobil sewaan kami sudah tersedia, dan kami segera melaju ke Beverly Hills, lokasi pemotretan kami.
"Apa kau lelah?" tanya Luke yang duduk bersisian denganku di dalam mobil.
Aku menggelengkan kepala. "Tidak sama sekali."
Tak sampai satu jam kami telah sampai di lokasi pemotretan, selama perjalanan kami hanya bicara soal pekerjaan. Saat di jalan, Luke mendapat telepon untuk memberi tahu bahwa model yang akan kami foto sudah berada di lokasi.
Begitu turun dari mobil, Luke segera menghampiri Selena, model yang akan kami foto. Selena sangat cantik. Tubuhnya tinggi dan warna rambut pirangnya sangat cocok dengan kulitnya yang sedikit pucat. Dia sedang diberi make-up dan ditata rambutnya.
"Sorry, Miss Selena. Pesawat kami sempat delay tadi pagi," ucap Luke meminta maaf pada Selena.
Selena tersenyum ramah dan mengangguk, dia tidak bisa menjawab banyak karena bibirnya sedang dipoles lipstik dan wajahnya sedang ditempeli beberapa manik-manik.
Aku membantu kru yang lain untuk menurunkan kamera dan perlengkapan lainnya dari mobil. Pakaian Selena yang akan dipakai juga tak lupa kami turunkan.
Setelah mengambil waktu beberapa saat, kami berhasil menyiapkan set foto di lokasi. Selena juga sudah memakai pakaian dari sponsor kami.
Luke dan aku mulai mengambil beberapa foto. Aku memang mengambil foto juga, tapi untuk belajar. Setelah pemotretan, Luke akan mengomentari hasil fotoku.
Setelah hampir tiga jam kami melakukan pemotretan, dan juga Selena telah berganti pakaian dan make-up sekitar delapan kali, akhirnya kami selesai. Aku membantu membereskan set foto ke dalam kotak masing-masing.
Tiba-tiba terdengar suara heboh orang-orang di sekitar sana. Tanpa aku tahu apa yang terjadi, aku ikut melihat ke arah keramaian. Sebuah mobil van warna hitam berhenti di dekat lokasi pemotretanku.
"Ada siapa?" tanyaku pada Luke. Aku tahu lingkungan ini pasti banyak artis yang datang untuk syuting atau pemotretan.
"The King's Men, mereka akan syuting music video di sini. Aku tahu saat mengurus sewa tempat ini," jawab Luke.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR IN WILMINGTON ( END ✔️ )
Teen FictionAkibat perceraian kedua orang tuanya, Star Allen harus pindah bersama ibunya dari New York ke Wilmington, kota kecil di North Carolina. Star harus bertahan hidup dengan kesederhanaan, belum lagi dia harus menghadapi fakta bahwa hatinya jatuh pada pr...