Aku telah siap pagi ini untuk pergi ke sekolah. Aku menatap diriku di pantulan cermin. Semoga hari ini berjalan lancar, dan aku tidak bertemu Noah. Beruntunglah aku, kami tidak satu tingkat.
Setelah sarapan, aku berpamitan dengan ibuku. Aku membawa mobil, karena lokasi sekolah cukup jauh, sekitar 20 menit dari rumah dengan berkendara. Setelah sampai, aku memarkir mobilku di tempat parkir mobil.
Aku harus menemui Mr. Brown dulu sebelum datang ke kelas. Mr. Brown adalah konselor siswa, aku sempat berkenalan dengannya saat pertama kali mendaftar ke sekolah ini. Aku ingat beliau memintaku datang 15 menit lebih pagi untuk berkeliling sekolah.
Aku telah sampai di depan ruangan Mr. Brown. Aku melihat dia dari jendela sedang menulis sesuatu di mejanya. Lalu aku mengetuk pintunya.
"Come in." Terdengar suara Mr. Brown dari dalam ruangan.
Aku pun membuka pintu, dan masuk ke ruangannya.
"Good morning, Mr. Brown."
"Oh, Star Allen. Right?"
Aku mengangguk sambil tersenyum.
"Duduklah di situ," ujar Mr. Brown sambil menunjuk kursi di seberangnya. Aku pun duduk di kursi itu.
Dia membuka laci mejanya, dan mencari sesuatu.
"Ini kunci loker untuk meletakkan barang-barangmu. Pagi ini kau akan berkeliling sekolah. Aku telah meminta presiden siswa untuk mengajakmu berkeliling. Sebentar lagi dia datang," ucap Mr. Brown.
Lalu terdengar ada yang mengetuk pintu. Setelah Mr. Brown mempersilahkan masuk, pintu itu terbuka.
Aku membelalakkan mataku. Pria yang berdiri di depan pintu saat ini, berhasil membuatku terkejut. Sial! Ternyata dia presiden siswa. Aku memalingkan wajahku darinya dan menutup wajahku dengan telapak tanganku dari samping. Jangan sampai dia mengingatku. Aku akan malu setengah mati!
"Star Allen?" ujar pria yang berdiri di depan pintu.
Damn! Dia mengingatku! Percuma aku menutupi wajahku. Aku harus menghadapi kenyataan ini. Aku pun menurunkan telapak tanganku, dan tersenyum canggung padanya.
"Kalian sudah saling mengenal?" tanya Mr. Brown
"Ya, begitulah," jawab pria itu pada Mr. Brown.
"Baguslah. Mr. Kingston, ajak Miss Allen berkeliling, lalu antar dia ke kelasnya," kata Mr. Brown.
"Yes, sir." jawab pria itu.
Ya, aku harus menghadapi fakta bahwa sekarang aku harus mengikutinya untuk mengajakku berkeliling sekolah. Aku tidak tahu kalau Ethan Kingston adalah presiden siswa, aku akan minta maaf sekali lagi padanya. Ethan menyentuh bahuku, dan mengajakku keluar ruangan. Aku pun beranjak dari kursiku, dan berjalan mengikutinya keluar ruangan Mr. Brown.
"Aku minta maaf atas kejadian waktu itu. Aku tidak tahu kau akan tampil ke atas panggung dan aku mengotori kausmu," kataku pada Ethan setelah menutup pintu ruangan Mr. Brown.
"Yeah, tak apa. Kau sudah minta maaf waktu itu," kata Ethan dengan ramah.
"Aku tidak menyangka kau adalah presiden siswa."
"Kenapa? Karena aku anak band?"
"Ya. Apa kau tidak sulit membagi waktumu?"
"Tidak begitu sulit. Aku tidak ikut klub band. Aku dan band-ku hanya berlatih saat weekend."
"Kau sangat keren," kataku jujur.
Ethan tersenyum padaku.
"Apa kau mau meletakkan bukumu dulu di loker?" tanya Ethan yang melihat aku membawa banyak buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR IN WILMINGTON ( END ✔️ )
Teen FictionAkibat perceraian kedua orang tuanya, Star Allen harus pindah bersama ibunya dari New York ke Wilmington, kota kecil di North Carolina. Star harus bertahan hidup dengan kesederhanaan, belum lagi dia harus menghadapi fakta bahwa hatinya jatuh pada pr...