EPILOG

1.8K 113 97
                                    

"Happy New Year," sorak kami semua.

Aku, Joanna, Ellen, Sandra, dan anggota The King's Men sedang berkumpul di rumah Ellen, dan makan malam bersama untuk merayakan malam tahun baru. Orang tua Ellen sedang berada di museum milik keluarga mereka, karena ada pesta perayaan tahun baru juga di sana. Tapi kami lebih memilih untuk berkumpul di sini, bersama orang terdekat.

Kami sedang duduk di sofa ruang keluarga di rumah Ellen. Perapian yang menyala membuat suhu di rumah ini menjadi lebih hangat.

"Tidak aku sangka, kita dapat berkumpul lagi seperti ini." Ellen berkata lalu meminum sampanye dari gelas di tangannya.

"Aku juga senang," ucap Joanna, setelah meneguk sampanye dari gelasnya. Joanna menggenggam tangan Ivan dengan erat.

"Jadi, kalian kembali bersama?" tanya Ellen, pandangannya mengarah padaku.

Secara otomatis, mataku menatap Ethan yang sedang duduk di sebelahku.

"Yeah, kami kembali bersama." Aku menjawab pertanyaan Ellen dengan antusias.

"Bersiaplah untuk ikut jadi terkenal," ucap Joanna terkekeh. Aku tahu itu, karena Joanna juga kerap kali diberitakan sedang bermesraan bersama Ivan.

"Aku sudah siap, aku akan bertahan selama aku bersama Ethan," kataku.

Ethan menatapku mataku dalam-dalam. Mata birunya selalu mampu menenggelamkan aku dalam pesonanya. Ethan menggenggam tanganku lebih erat sekarang.

"Dan ada berita baru yang harus kalian dengar! Kami akan menikah!" Sandra berseru dengan penuh semangat.

Sontak mata kami tertuju pada Sandra dan Red. Sandra menunjukkan jari manisnya yang telah tersemat sebuah cincin berkilau.

"Tadi malam, Red melamarku. Dan rencananya kami akan menikah musim panas nanti. Kalian harus hadir," ucap Sandra.

"Congratulation!" ucap Ellen.

"Untuk Sandra dan Ivan." Ethan mengangkat gelas sampanye-nya ke udara. Kami semua mengikutinya, lalu meneguk sampanye dari gelas masing-masing.

"Bagaimana denganmu, Ellen? Apa kau sudah memiliki kekasih?" tanyaku penasaran.

Ellen menggelengkan kepala. "Belum, aku akan fokus dulu dengan perusahaan ayahku, masih banyak yang perlu kupelajari."

"Bagaimana kalau kau berkencan denganku saja?" tanya Mike.

Ethan melempar bantal sofa ke arah Mike. "Sialan! Jangan mengganggu temanku! Bukankah kau kemarin berkencan dengan seorang model?"

"Aku sudah putus dengannya." Mike menjawab dengan santai.

"Lagi? Bukankah baru berjalan dua bulan?" tanya Red.

Mike mengangkat bahunya. "Dia sangat cerewet, aku tidak menyukainya."

"Dasar playboy! Kalau tidak suka, kenapa mengajaknya berkencan?" protes Sandra.

Mike hanya menyengir untuk menjawab pertanyaan Sandra.

"Lagipula aku tidak mau berkencan denganmu Mike," ucap Ellen sambil terkekeh.

"Terserah kau saja, kau yang rugi," balas Mike dengan tersenyum licik.

"Kenyataannya, semua gadis rugi karena telah terperdaya oleh rayuan murahanmu!" imbuh Ivan, yang pada akhirnya membuka suara.

"Sialan!" Mike memukul pelan lengan Ivan. Kami semua hanya tertawa melihat Ivan dapat mematikan perkataan Mike.

"Lalu, Star. Bagaimana dengan boss-mu? Bukankah kau bilang dia menyukaimu?" tanya Joanna. Aku memang sempat bercerita pada Joanna saat Luke menyatakan perasaannya padaku.

"Yeah, begitulah. Tapi dia tahu aku kembali bersama Ethan. Dan dia tidak mempermasalahkannya. Katanya memang mungkin aku bukan orang yang dia cari," jawabku.

Joanna membalas dengan anggukan. Seketika suasana hening, kami hanya menikmati sampanye dan perapian yang hangat, suasana tahun baru yang hangat bersama orang terdekat.

"Bagaimana kalau kita berfoto? Aku membawa kameraku." Tiba-tiba aku teringat tadi membawa kamera.

"Apakah kita akan difoto oleh fotografer terkenal?" tanya Ellen menggodaku.

"Aku belum terkenal, masih menjadi asisten fotografer terkenal," jawabku.

Aku mengambil tas kameraku dan memasang tripod lipat di lantai. Setelah menyiapkan kamera dan mengaturnya agar semua dapat terlihat, aku mulai mengatur timer untuk berfoto.

"Sepuluh detik dari sekarang!" seruku. Lalu aku berlari dan duduk di sebelah Ethan.

Kami semua berpose di tempat kami masing-masing.

Klik!

"Semoga kita bisa tetap bersama selamanya!" ucap Ethan.

Sekali lagi, kami mengangkat gelas sampanye kami, dan meminumnya.

________________THE END________________

Terima kasih telah membaca Star in Wilmington. Semoga kalian bisa menemukan mimpi kalian, dan berhasil mencapainya.

Dan hargailah orang yang ada bersama kalian sekarang ini. Kekasih, sahabat, keluarga, mereka semua yang akan membangkitkan semangat kalian di saat kalian terjatuh. Mereka juga yang akan selalu mendukung kalian.

Semoga kalian sehat dan bahagia selalu bersama orang yang terkasih 💕

Follow me if you like this story

Find me on instagram : andin.fn

STAR IN WILMINGTON ( END ✔️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang