Ini sudah masuk pertengahan Juli. Aku dan Noah semakin dekat, terkadang dia datang ke rumah, dan kami menonton series bersama di TV. Terkadang juga aku pergi ke rumahnya, bermain bersama Jake dan Noah. Noah sangat menyayangi adiknya.
Ibuku masih bekerja di Bobby's. Sudah sebulan ibuku bekerja di sana. Dia tidak mengeluh sama sekali, aku tahu dia sangat kelelahan. Setiap malam aku melihat dia memijat kakinya, dia harus memakai heels seharian dan melayani tanpa berhenti. Aku meminta ibuku mencari pekerjaan lain, tapi ibuku belum menanggapinya. Ibuku mendapat libur dua hari, yaitu hari Senin dan Selasa.
Hari ini, Noah berada di rumahku. Ibuku sedang bekerja di Bobby's.
"Apa yang akan kau lakukan hari ini?" tanyaku pada Noah.
"Entahlah. Apa yang ingin kau lakukan?" tanya Noah kembali.
"Bagaimana kalau berjalan-jalan di pantai?"
"Tidak seru," kata Noah dengan nada mengejek.
Aku mendengus kesal.
"Lalu apa yang menurutmu seru?" tanyaku pada Noah.
"Olahraga."
Aku memutar bola mataku. Apa dia selalu berolahraga?
"Aku baru ingat, kau selalu mengajakku pergi berolahraga. Pertama kali kita mendayung, lalu kedua kali memancing, lalu sekarang apa lagi? Tidak bisakah kita belanja saja di downtown?"
"Memangnya kau ingin belanja apa?" tanya Noah.
Aku berpikir sejenak. Tidak mungkin aku pergi belanja, ibuku bekerja keras, aku tidak ingin menghamburkan uangnya. Ini gara-gara ayah berselingkuh, aku juga harus hidup sulit. Aku mendesah pelan.
"Kau kenapa?" tanya Noah membuyarkan lamunanku.
"Aku tidak ingin belanja."
"Kalau begitu ikut saja denganku," kata Noah.
"Kemana?"
"Bawa baju renangmu. Tunggu aku di depan sepuluh menit lagi," kata Noah lalu dia pergi dari rumahku.
Aku menuju kamarku dan membawa baju renangku ke dalam tas. Tidak lupa ponsel dan dompetku. Setelah bersiap-siap, aku keluar rumah, dan mengunci pintu. Noah telah menunggu di depan dengan mobilnya.
"Kita akan kemana?" tanyaku sekali lagi.
"Surfing," kata Noah.
"Kau bisa surfing?" tanyaku pada Noah sambil membuka pintu mobil.
"Ya. Kau?" kata Noah lalu dia masuk ke dalam mobil.
"Tentu," kataku bersemangat. Akhirnya dia mengajakku pergi dan melakukan hal yang aku kuasai.
"Kita akan ke Carolina Beach. Di sana ombaknya cukup bagus," kata Noah ketika sudah menyalakan mobil.
Aku mengangguk setuju. Noah pun melajukan mobilnya.
Selama perjalanan, kami memutar banyak lagu. Kami menyanyikan lagu-lagu itu, ternyata aku dan Noah menyukai banyak lagu yang sama. Aku membuka kaca jendelaku dan mengeluarkan tanganku. Aku menikmati udara sejuk kota ini.
"Apa kau mulai menyukai Wilmington?" tanya Noah.
"Ya, kau membuat aku menyukai kota ini," kataku pada Noah.
Setelah setengah jam perjalanan, kami telah sampai di Carolina Beach. Noah memarkirkan mobilnya, dan kami turun dari mobil.
Setelah kami berganti baju dengan pakaian renang kami, barang-barang kami letakkan kembali di dalam mobil. Lalu Noah menuju sebuah toko persewaan papan selancar. Dan membawa dua buah papan selancar keluar dari toko.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR IN WILMINGTON ( END ✔️ )
Teen FictionAkibat perceraian kedua orang tuanya, Star Allen harus pindah bersama ibunya dari New York ke Wilmington, kota kecil di North Carolina. Star harus bertahan hidup dengan kesederhanaan, belum lagi dia harus menghadapi fakta bahwa hatinya jatuh pada pr...