Maret, dua tahun lalu.
Ethan menatap gadis kesayangannya itu. Rambut panjang berwarna coklat milik Daisy yang dibiarkan tergerai tertiup angin. Ethan membetulkan posisi rambut Daisy dan menyelipkan di belakang telinganya.
Mereka berdua sedang piknik kecil di McRae Park, menikmati liburan musim semi mereka. Ditemani satu kotak berisi beberapa roti lapis, banyak strawberry, dan juga jus apel dalam kemasan.
"Ethan." Terdengar suara lembut Daisy memanggil nama kekasihnya itu.
"Ya, ada apa baby?"
"Ethan," Daisy memanggil namanya sekali lagi.
"Yeah?"
"Ethan."
"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Ethan, sambil memasukkan satu buah strawberry ke dalam mulutnya.
"Tidak ada, hanya saja aku suka memanggil namamu," jawab Daisy.
Ethan berbaring di atas tikar yang mereka bawa, dia melipat tangannya untuk dijadikan bantalan kepalanya. Mata birunya menatap langit.
"Aku juga suka kau memanggil namaku," ujar Ethan.
Daisy membaringkan tubuhnya dengan kepalanya berada di atas perut Ethan, dia juga menatap langit yang cerah.
"Hei, apa yang akan kau lakukan nanti ketika dewasa?" tanya Daisy.
"Aku ingin bermusik, aku ingin laguku didengar dan disukai banyak orang," jawab Ethan.
"Aku akan mendukungmu, selalu," kata Daisy. Daisy memutar tubuhnya menjadi tengkurap. Dia mengamati wajah Ethan dalam-dalam.
"Kenapa kau melihatku dengan wajah seperti itu?" tanya Ethan.
"Entahlah, aku tidak ingin melupakan wajah ini," jawab Daisy.
"Aku tidak akan kemana-mana, jadi kau bisa terus menerus melihat wajah tampanku ini," ujar Ethan sambil terkekeh.
"Kalau aku yang pergi, bagaimana?" tanya Daisy.
Ethan mengerutkan dahinya. "Memangnya kau akan pergi ke mana?"
Daisy hanya tersenyum dan memamerkan giginya.
"Jangan jauh dariku," ucap Ethan yang terdengar lirih.
"Tentu saja, aku tidak akan pergi sedetik pun darimu," ujar Daisy sedikit memamerkan senyum manisnya.
Ethan tersenyum puas dengan jawaban kekasihnya itu.
"Tapi, aku tidak janji sekarang," kata Daisy. Dia mencubit perut Ethan, lalu dia berdiri dan berlari. "Balas aku kalau bisa!" seru Daisy menantang Ethan.
Ethan yang melihat Daisy berlari, ikut bangun untuk mengejarnya. Rambut coklat dan gaun putih selutut Daisy yang bermotif bunga-bunga, mengikuti gerakan angin musim semi.
Tidak butuh waktu lama, Ethan berhasil menangkap Daisy. Ethan memeluk dan mengangkat tubuh Daisy sambil berputar. Setelah dua putaran, Ethan menurunkan Daisy. Mata birunya menatap mata coklat milik Daisy.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR IN WILMINGTON ( END ✔️ )
Teen FictionAkibat perceraian kedua orang tuanya, Star Allen harus pindah bersama ibunya dari New York ke Wilmington, kota kecil di North Carolina. Star harus bertahan hidup dengan kesederhanaan, belum lagi dia harus menghadapi fakta bahwa hatinya jatuh pada pr...