Aku sudah berada dalam kelas. Tak lama kemudian, aku melihat Ellen juga masuk ke dalam kelas, dan Noah berada di pintu masuk menatapku sekilas, lalu dia pergi. Ellen mengambil kursi kosong di sebelah kiriku. Untuk beberapa saat kami hanya terdiam, ini sangat canggung.
"Star, apa kau sudah mendapat pasangan untuk proyek kimia?" tanya Ellen. Untung saja Ellen memecah kecanggungan antara kami.
"Belum," jawabku singkat.
"Bagaimana jika bergabung denganku dan Joanna? Katanya boleh 2 sampai 3 orang kan?"
"Hm. Aku mau. Bagaimana dengan Joanna? Dia setuju?" tanyaku pada Ellen.
Bersamaan dengan itu, Joanna tiba dan mengambil tempat duduk di sebelah kananku.
"Kalian membicarakan apa?" tanya Joanna begitu dia duduk.
"Aku menawarkan pada Star untuk bergabung dengan kita di proyek kimia. Bagaimana menurutmu Jo?" tanya Ellen.
"Tentu saja boleh," jawab Joanna.
"Okay, sudah diputuskan. Kita akan menjadi partner di proyek kimia," ujar Ellen.
"Oh ya, Star. Selamat ya telah bergabung dengan Union Queens. Kau bagian Queens sekarang. Tapi sungguh kau benar-benar bagus kemarin," tutur Joanna.
"Thanks, Jo," kataku dengan tulus.
"Kita latihan setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat. Dan kau bisa mengambil seragammu ke Bella," ujar Joanna.
"Okay. Aku akan menemuinya nanti."
"Ah, aku iri kalian satu klub," kata Ellen.
"Kau tak cocok menari, Ellen. Kau lebih cocok belajar dan berpikir dari pada menari. Tubuhmu kaku," ucap Joanna.
"Haruskah sejelas itu?" tanya Ellen sambil tertawa.
Ellen sangat ramah, dan tidak mudah tersinggung. Dia gadis yang sangat baik. Aku suka berteman dengannya. Apapun yang terjadi, jangan sampai dia tahu aku pernah berhubungan dengan Noah.
Bel berbunyi tanda pelajaran akan segera dimulai.
***
Saat istirahat. Ellen dan Joanna mengajakku ke kantin. Seperti biasa, aku meletakkan buku-buku dulu di loker.
"Kau sudah selesai?" tanya Ellen. Ellen dan Joanna telah selesai, dan sedang menungguku.
"Kalian duluan saja ke kantin. Aku akan menemui Bella lebih dulu untuk meminta seragam," jawabku pada Ellen dan Joanna.
Akhirnya Ellen dan Joanna berpamitan untuk pergi lebih dulu ke kantin. Kebetulan di saat yang sama, aku melihat Bella di koridor berdiri di depan lokernya. Aku berjalan menghampirinya. Aku menyentuh bahunya, dan Bella menoleh ke arahku.
"Bella, apa aku mengganggumu? Aku ingin mengambil seragamku," tuturku pada Bella.
"Oh, Star. Aku mencarimu tadi pagi. Sebentar akan aku ambilkan," kata Bella, dia baru saja menutup lokernya, dan sekarang dia membukanya lagi. Dia mengambil dua seragam untukku.
"Ini, dua seragam untukmu. Tanda tangan di sini," kata Bella memberikan aku kertas bukti pengambilan seragam. Dan aku menandatanganinya.
"Thanks, Bella," kataku, lalu aku pergi kembali ke lokerku untuk meletakkan seragamku.
Ada Ethan di samping lokerku. Dia sedang meletakkan buku-buku dalam lokernya. Aku membuka lokerku dan meletakkan seragamku ke dalam loker.
"Jadi kau berhasil?" tanya Ethan ketika melihat aku memasukkan seragamku ke loker.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR IN WILMINGTON ( END ✔️ )
Teen FictionAkibat perceraian kedua orang tuanya, Star Allen harus pindah bersama ibunya dari New York ke Wilmington, kota kecil di North Carolina. Star harus bertahan hidup dengan kesederhanaan, belum lagi dia harus menghadapi fakta bahwa hatinya jatuh pada pr...