Aku sudah berada di atap cukup lama. Sepertinya tidak ada yang mencariku. Lagi pula, siapa juga yang akan mencariku? Joanna dan Ellen sibuk dengan pasangannya masing-masing.
"Star!"
Ada yang memanggilku, aku menoleh ke sumber suara. Ethan sedang berdiri terengah-engah di pintu atap yang terbuka.
"Ethan?" Aku berdiri, dan menatap Ethan yang sedang terengah-engah.
Ethan berjalan mendekatiku. Saat sudah dekat, dia memegang kedua lenganku.
"Aku mencarimu kemana-mana!"
"Kenapa kau di sini? Bagaimana dengan konsermu?"
Ethan menggelengkan kepalanya.
"Ivan mengatasinya," ujar Ethan.
"Ivan?"
Ethan mengangguk. "Dia bisa bernyanyi, meskipun tidak sebagus aku."
"Kenapa kau mencariku?" tanyaku seraya mengeluarkan ponselku. Aku menyalakan ponselku lagi, ternyata Ethan mencoba menghubungiku lebih dari sepuluh kali.
Ethan mengatur nafasnya yang masih memburu.
"Kau pergi dan berlari begitu saja dari gymnasium. Aku mengkhawatirkanmu!" kata Ethan begitu nafasnya mulai teratur.
"Kau mengkhawatirkanku?"
"Tentu saja! Kau adalah pasanganku ke pesta ini, tidak mungkin aku membiarkanmu pergi sendirian seperti tadi!" seru Ethan, dia meninggikan suaranya. Tampaknya dia kesal padaku, karena pergi begitu saja.
"Sorry."
"Aku sudah bilang padamu untuk menungguku di sana, dan jangan kemana-mana!"
"Maafkan aku Ethan, hanya saja aku tadi---"
"Menangis?" tanya Ethan, kali ini dia sudah menurunkan nada bicaranya.
Aku tidak bisa menjawab pertanyaan Ethan. Ethan menatap mataku dengan mata birunya.
"Sebenarnya ada hubungan apa kau dengan Noah?" tanya Ethan lagi.
Nafasku tercekat. Ternyata Ethan tahu bahwa aku dan Noah memiliki hubungan.
"Apakah tampak begitu jelas?" Bukannya menjawab pertanyaan Ethan, justru aku bertanya kembali padanya.
"Yeah, tampak begitu jelas bagiku," ujar Ethan.
Ethan membawa tubuhku untuk duduk di kursiku tadi. Lalu Ethan duduk di sebelahku.
"Sebenarnya..." kataku lalu mengigit bibir bawahku, aku akan jujur pada Ethan, "aku dan Noah berpacaran saat musim panas lalu. Tapi sungguh, saat itu aku tidak tahu jika dia berpacaran dengan Ellen."
"Laki-laki brengsek! Seharusnya kau melupakannya saja!" geram Ethan.
Aku menghela nafas panjang. Aku tahu Noah adalah laki-laki brengsek, dan dia menipu Ellen habis-habisan. Tapi mengapa aku tidak bisa melupakannya?
"Lalu sedang apa kau di atas sini?" tanya Ethan.
"Menatap bintang. Aku suka menatap bintang, mereka seperti temanku," jawabku sambil mengedarkan mataku ke arah langit.
"I like star," ujar Ethan.
Aku membelalakkan mataku, terkejut dengan pernyataan Ethan.
"Maksudku bintang di langit, bukan kau," kata Ethan sambil terkekeh.
Aku termenung sesaat.
"Andai aku bisa mengambil satu bintang saja untuk menemaniku," ucapku sambil menatap langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR IN WILMINGTON ( END ✔️ )
Teen FictionAkibat perceraian kedua orang tuanya, Star Allen harus pindah bersama ibunya dari New York ke Wilmington, kota kecil di North Carolina. Star harus bertahan hidup dengan kesederhanaan, belum lagi dia harus menghadapi fakta bahwa hatinya jatuh pada pr...