Matahari masuk melalui jendela kamarku. Aku baru saja membuka mata dan melihat ponsel di atas nakas. Sudah pukul 8 pagi. Hal yang aku sukai dari liburan adalah, aku tidak perlu bangun pagi.
Tadi malam aku tidak bisa tidur karena menunggu Noah menghubungiku sampai tengah malam sambil menonton series kesukaanku dari laptop. Tapi nyatanya dia tidak menghubungiku sama sekali.
Aku putuskan tidak akan menunggunya lagi. Begitu yang kuucapkan tadi malam. Tapi kenapa aku detik ini masih menunggu? Ah! Aku benci otakku! Aku mengacak-acak rambutku. Aku akan pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajah dan menyikat gigi.
Begitu aku keluar kamar, aku mencium aroma harum adonan tepung dan gula. Pasti ibu membuat pancake. Aku mengurungkan niat ke kamar mandi dan segera pergi ke dapur. Tapi tak ada siapapun di dapur. Hanya ada pancake di atas piring. Kemana ibu? Aku segera mengambil gelas dan minum air putih dari teko.
"Star, kenapa kau berantakan sekali? Apa kau tidak ingin membersihkan diri dan berganti baju dulu?"
Aku mendengar suara ibuku, dan melirik ke arah sumber suara.
Detik itu juga aku menyemburkan minuman yang ada dimulutku. Aku tersedak. Ibuku datang entah dari arah mana, diikuti Noah di belakangnya.
Aku hanya memakai gaun tidur tipis pada tubuhku dan rambutku berantakan. Noah sudah datang ke rumahku dengan rapi pagi-pagi sekali. Aku malu! Aku segera berlari ke kamar mandi, menyikat gigi, dan mencuci wajahku. Lalu aku ke kamar dan berganti baju dan merapikan rambutku. Untung kamar mandi dan kamarku tidak terlihat dari arah dapur.
Aku pergi ke dapur menemui ibuku dan Noah, mereka sedang duduk di meja makan.
"Ayo sarapan dulu sebelum pergi," ujar ibuku.
Aku tidak mengerti. Pergi? Siapa yang akan pergi?
"Noah bilang kalian akan pergi hari ini. Baguslah, kau telah menemukan teman di sini," kata ibuku.
Aku menatap mata Noah, dia seolah-olah tidak bersalah. Pergi? Sejak kapan aku janji pergi dengannya? Dan apa ini? Kenapa semalam tidak menghubungiku dan pagi ini mengajak pergi? Aku tidak dapat mengerti Noah. Aku akan menanyakan pertanyaan itu nanti. Sekarang aku akan sarapan dulu.
Kami bertiga sarapan pancake buatan ibuku. Aku menuang sirup di atas pancake-ku, dan memakannya. Lalu meminum jus apel yang telah disiapkan ibuku.
Setelah kami bertiga sarapan, aku mencuci piring. Dan Noah bicara dengan ibuku di meja makan. Aku dapat mencuri dengar apa yang mereka bicarakan. Ternyata Noah sekarang memasuki senior year, artinya dia setahun lebih tua dariku. Dan dia satu sekolah denganku.
Aku telah selesai mencuci piring dan menghampiri mereka.
"Okay, Catherine, aku dan Star akan pergi sekarang," kata Noah pada ibuku.
"Yeah, jangan pulang terlalu malam," ucap ibuku dengan santai.
"Tunggu. Aku akan mengambil ponselku di kamar," kataku, lalu aku bergegas ke kamar dan mengambil tasku dan aku isi dengan ponsel dan dompet.
Aku keluar rumah dan Noah telah menungguku di luar rumah.
"Kita akan kemana?"
"Rahasia."
Kenapa kau tidak menghubungiku semalam? Sungguh, aku ingin bertanya itu. Tapi aku tidak ingin terlihat seperti gadis murahan yang menunggu telepon darinya.
Aku mengikuti Noah ke mobilnya yang terparkir depan rumahnya. Aku masuk ke mobilnya di kursi penumpang dan dia naik dan duduk di kursi pengemudi.
"Alangkah baiknya kau bilang padaku, kita akan kemana," kataku pada Noah ketika sudah di jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR IN WILMINGTON ( END ✔️ )
Teen FictionAkibat perceraian kedua orang tuanya, Star Allen harus pindah bersama ibunya dari New York ke Wilmington, kota kecil di North Carolina. Star harus bertahan hidup dengan kesederhanaan, belum lagi dia harus menghadapi fakta bahwa hatinya jatuh pada pr...