"Dukung Ellen ya," ucapku sambil memberikan lolipop dan pin kepada seorang siswa. Di tanganku sudah ada sekeranjang yang berisi lolipop dan pin bergambar wajah Ellen dan bertuliskan pilih Ellen Dawson.
Aku dan Joanna sedang berada di lorong sekolah, membagikan pin sebagai dukungan pada Ellen untuk menjadi presiden siswa. Ellen ingin menggantikan posisi Ethan sebagai presiden siswa. Masa jabatan Ethan akan selesai sebelum spring break bulan Maret. Itu artinya dua minggu lagi.
"Aku rasa sudah cukup. Ayo kita pergi ke gymnasium, sebentar lagi debat calon presiden siswa akan dimulai," ajak Joanna.
"Yeah, kita harus segera ke sana," kataku menyetujui ajakan Joanna.
Aku dan Joanna pun pergi menuju gymnasium. Di sana sudah ramai siswa yang duduk untuk menonton debat calon presiden siswa. Ellen juga sudah duduk di atas panggung bersama dua calon presiden siswa lainnya.
Aku melihat sekeliling, ternyata ada dua bangku kosong dua baris dari depan. Aku dan Joanna segera menuju kursi tersebut. Kami duduk dan menyaksikan debat yang akan segera di mulai.
Mr. Blake, kepala sekolah UHS, memulai acara dengan sambutan. Lalu dilanjutkan dengan Mr. Brown sebagai moderator dan mulai memberi pertanyaan-pertanyaan untuk calon presiden siswa. Ethan telah memberikan bebetapa tips untuk Ellen dalam menjawab, sehingga Ellen bisa menjawab dengan lebih percaya diri.
Setelah dua jam, debat berakhir. Sejauh debat tadi, sepertinya pendukung Ellen bertambah. Semoga saja Ellen dapat memenangkan pemilihan ini.
Ellen tersenyum ceria ketika turun dari panggung.
"Hei, girls. Bagaimana penampilanku tadi?" tanya Ellen.
"Tak perlu diragukan. Pasti banyak yang memilihmu," jawab Joanna yang tak kalah ceria dengan Ellen.
Aku menggangguk, "Ya. Kau sangat bagus tadi."
"Pemilihan akan dilaksanakan minggu depan, aku gugup sekali," ucap Ellen.
"Aku yakin kau akan berhasil," kataku dengan yakin.
"Ayo kita kembali ke kelas," ajak Joanna.
Kami bertiga pun kembali ke kelas, untuk melanjutkan pembelajaran hari ini.
***
Dua minggu berselang, ternyata benar dugaan kami. Ellen memenangkan pemilihan presiden siswa. Wajar saja, karena dia memiliki banyak pendukung.
"Baby, apa kau sedih harus melepas jabatanmu sebagai presiden siswa?" tanyaku pada Ethan yang sedang duduk di sebelahku. Kami sedang makan di kantin sekolah.
"Tidak. Justru aku lega, bebanku terangkat sedikit." Ethan bicara kemudian menyuap sosis ke dalam mulutnya.
"Hari ini pelantikan presiden siswa. Aku senang Ellen yang menggantikan posisimu," ucapku.
Ethan terdiam sejenak untuk menelan makanannya.
"Aku juga senang dengan apapun yang membuatmu senang," kata Ethan lalu menyelipkan rambutku yang berantakan di belakang telingaku.
Tak lama kemudian, Joanna, Ivan, dan Ellen datang menghampiri kami bersama nampan berisi makanan. Aku dan Ethan memang sudah sampai lebih dulu.
"Aku gugup dengan pelantikan hari ini." Ellen meremas tangannya karena gugup.
"Tak perlu gugup, lakukan saja seperti yang biasa kau lakukan," kata Ethan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR IN WILMINGTON ( END ✔️ )
Teen FictionAkibat perceraian kedua orang tuanya, Star Allen harus pindah bersama ibunya dari New York ke Wilmington, kota kecil di North Carolina. Star harus bertahan hidup dengan kesederhanaan, belum lagi dia harus menghadapi fakta bahwa hatinya jatuh pada pr...