Musim gugur mulai datang, daun-daun yang mengering mulai berjatuhan. Udara menjadi sedikit lebih dingin. Aku telah sarapan dan akan bersiap untuk pergi ke rumah Ethan. Kaos lengan panjang berwarna hitam, menjadi pilihanku saat ini, karena cuaca yang agak dingin.
Aku berangkat naik mobil bersama ibuku. Sebelum mencari rumah Ethan, aku akan mengantar ibuku ke Bobby's lebih dulu. Tak sampai lima menit, aku sudah sampai di depan Bobby's.
"Kau sudah tahu di mana rumah Ethan?" tanya ibuku.
"Yeah, Ethan bilang aku harus jalan ke arah selatan dari sini. Dan mencari rumah warna putih dengan tiga pohon cemara di depannya."
"Okay, hati-hati. Aku tidak begitu mengenal Mr. Kingston, dia mempunyai toko perkakas di downtown. Dia adalah seniorku saat sekolah dulu. Semoga Ethan orang yang baik, jika ada apa-apa cepat hubungi aku," kata ibuku.
"Yeah, mom. Kau sudah mengatakannya sejak kemarin. Aku bisa jaga diriku sendiri."
Lalu ibuku mengecup pipi kananku, dan turun dari mobil.
Aku melajukan mobilku ke arah selatan. Setelah sepuluh menit, aku menemukan rumah itu. Sebenarnya rumah Ethan tidak terlalu besar, sama seperti rumah lainnya, hanya saja mencolok karena ada tiga pohon cemara besar di depan rumahnya, sehingga mudah di temukan.
Aku memarkir mobilku di bawah pohon cemara karena teduh. Lalu aku turun dari mobil. Garasi rumah Ethan belum terbuka. Apa aku datang terlalu pagi? Aku menekan bel di pintu rumah itu.
"Ya, ada yang bisa aku bantu?" tanya seorang wanita begitu pintu terbuka.
"Apa benar ini rumah keluarga Kingston?"
"Yeah, benar. Teman Ethan?" tanya wanita itu.
Aku menganggukan kepalaku dan tersenyum.
"Ayo masuk," ujar wanita itu dengan ramah.
Aku mengikutinya masuk ke dalam rumah itu. Dia mempersilahkan aku duduk.
"Ethan! Ethan! Temanmu sudah datang!" seru wanita itu setengah berteriak.
"Yes, mom. Suruh dia menunggu!" Terdengar suara Ethan dari dalam.
"Sorry, dia baru bangun. Dan sedang ada di kamar mandi," ujar wanita itu kepadaku. Lalu dia duduk di kursi bersamaku di ruang tamu.
"It's okay, Mrs. Kingston. Sepertinya aku datang terlalu pagi."
"Panggil aku Abby. Siapa namamu?" tanya Abby.
"Star. Star Allen."
"Allen? Pendatang? Aku tidak tahu ada keluarga Allen," ujar Abby.
"Aku anak Catherine Adams."
"Ah, Adams! Pantas saja. Dia menikahi pria New York, Allen. Aku akan mengingatnya, Star Allen."
Tak lama kemudian Ethan keluar dari dalam dan menemuiku di ruang tamu. Lalu Abby pergi meninggalkan kami.
"Kau datang terlalu pagi, Star. Kalau tidak salah aku berkata datanglah siang."
"Aku sekalian mengantar ibuku ke Bobby's."
"Ayo ikut aku," kata Ethan.
Aku beranjak dari kursi dan mengikutinya keluar rumah, dia membuka pintu garasi dari luar rumah. Begitu pintu terbuka aku benar-benar takjub. Perlengkapan musik Ethan sangat lengkap, dan ada sofa untuk bersantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR IN WILMINGTON ( END ✔️ )
Teen FictionAkibat perceraian kedua orang tuanya, Star Allen harus pindah bersama ibunya dari New York ke Wilmington, kota kecil di North Carolina. Star harus bertahan hidup dengan kesederhanaan, belum lagi dia harus menghadapi fakta bahwa hatinya jatuh pada pr...