43 : New York

493 64 22
                                    

Tok! Tok!

Aku melihat ke arah jam dinding di kamar, sekarang pukul 8 pagi. Dengan cepat aku berlari untuk membuka pintu rumah, Ethan sudah berdiri di depan pintu rumahku. Dia sangat tampan dengan memakai jaket warna hitam, dan tampak sudah siap pergi.

"Kau sudah siap?" tanya Ethan.

"Seharusnya aku yang bertanya, kau sudah siap rekaman dan menjadi terkenal?" tanyaku kembali dengan nada menggoda.

Ethan hanya tertawa mendengarku.

"Kalian sudah akan pergi?" tanya ibuku yang sudah berada di belakangku.

"Yes, Mrs. Adams," jawab Ethan.

Ibuku membelai lembut belakang kepalaku. Kemudian menatap Ethan, "Jaga Star baik-baik."

"Tentu, Mrs. Adams," jawab Ethan.

"Justru aku yang harus menjaga mereka. New York adalah tempatku tumbuh, mom," koreksiku.

Ibuku malah tertawa mendengarku.

"Bersenang-senanglah di New York," ucap ibuku lagi.

Aku pun berpamitan pada ibuku. Aku melihat Mike sudah duduk di kursi penumpang sebelah kursi kemudi dalam mobil Ethan. Sedangkan di belakang mobil Ethan, sudah ada mobil Red. Red duduk di kursi kemudi, sebelahnya ada Sandra, di kursi belakang ada Ivan dan Joanna.

"Hai, Star!" sapa Mike dari dalam mobil dengan jendela yang terbuka.

"Hai, Mike!" sapaku kembali.

Aku pun segera masuk ke kursi belakang. Ethan masuk ke kursi kemudi.

"Bukankah ini tidak adil? Kenapa kalian semua membawa pasangan?" protes Mike.

Ethan memakai sabuk pengaman sambil melirik sekilas ke arah Mike, "Makanya, seharusnya kau setia dengan satu wanita."

"Ah! Kau saja yang merebut targetku. Kau tahu kan, Star adalah targetku?" gurau Mike.

Aku memukul pelan lengan Mike, "Aku tidak akan terayu oleh rayuan murahanmu, Mike."

"Kalian akan menyesal karena membawa pasangan, aku akan mendapatkan gadis New York nanti," ujar Mike terkekeh.

"Aku sudah mendapatkan gadis New York-ku sendiri," ucap Ethan sambil menatap mataku dari kaca spion dalam.

Aku tersenyum mendengarnya.

Tin! Tin!

Terdengar suara klakson mobil dari belakang.

"Kapan kita akan berangkat?" teriak Red dengan tubuhnya yang sudah setengah keluar dari jendela mobilnya.

Ethan terkekeh. Lalu dia segera menginjak gas mobilnya, diikuti oleh Red.

***

Sudah setengah perjalanan yang kita lalui, kami telah melewati Washington DC dan sebentar lagi masuk wilayah Baltimore, masih tersisa 4 jam perjalanan lagi.

Ethan menatapku dari kaca spion dalam, "Sepertinya kita akan beristirahat dulu."

"Yeah, aku setuju. Sudah saatnya bergantian menyetir," kataku.

"Lagipula kita harus makan siang," ucap Mike.

Aku mengangguk setuju, "Yeah, isilah tenagamu. Kau harus menyetir menggantikan Ethan."

"Oh tidak, Star. Aku tidak bisa menyetir mobil," bantah Mike.

Aku membulatkan mataku, "Serius?"

STAR IN WILMINGTON ( END ✔️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang