Aku mencoba menghubungi Joanna. Setelah beberapa menit, aku hanya mendengar nada sambung. Akhirnya terputus.
"Joanna tidak mengangkatnya," jelasku pada kedua pria yang sedang duduk di depanku ini.
"Aku harap dia tidak bersedih," ujar Ivan.
"Kalau kau begitu khawatir, kenapa tidak menghubunginya saja?" tanya Ethan. "Aku yakin dia juga khawatir padamu," imbuhnya.
Ivan terdiam sejenak. Dia pun mengeluarkan ponsel dari saku celana jeans-nya.
"Halo, Jo?" kata Ivan setelah beberapa saat menunggu Joanna mengangkat.
Ivan hanya diam saja saat bicara dengan Joanna di telepon, aku tak dapat mendengar apa yang Joanna katakan padanya.
"Kita bicarakan besok di sekolah," ucap Ivan lalu dia menutup teleponnya.
"Apa yang Joanna katakan?" tanyaku penasaran.
Ivan menunduk dan meremas rambutnya.
"Dia ingin mengakhiri hubungan kami," ucap Ivan.
Ethan menepuk pundak Ivan yang terkulai lemas.
"Aku rasa itu hanya keinginan sesaat karena sedih. Bicarakan dengannya lagi besok secara baik-baik. Sekarang pergilah ke kamarku, istirahatlah," tutur Ethan.
Ivan pun berpamitan padaku dan pergi untuk masuk ke dalam kamar Ethan.
"Aku akan mengantarmu pulang," ucap Ethan.
Aku mengangguk.
***
Keesokan harinya, begitu aku masuk ke dalam kelas, aku melihat Joanna sudah duduk termenung di kursinya. Tanpa pikir panjang, aku menghampirinya dan duduk di sebelah Joanna.
"Jo, are you okay?" tanyaku tanpa basa-basi.
"Star!" Joanna menyerukan namaku dengan matanya yang berkaca-kaca.
Aku memeluknya secara spontan.
"Aku putus dengan Ivan," ucap Joanna.
"Aku tahu, aku tahu," aku mengusap punggungnya.
Joanna melepaskan pelukanku, dan menghapus air matanya yang sedikit menetes. Matanya bengkak, aku yakin dia menangis semalaman.
"Apa yang terjadi?" tanya Ellen yang baru saja tiba. Tubuhnya yang tinggi berdiri menjulang diantara aku dan Joanna.
Ellen mengambil kursi di depan Joanna. Joanna pun menceritakan kepada Ellen bahwa dia putus dengan Ivan karena orang tua Ivan.
"Oh, Joanna! Lihat dirimu! Wajahmu yang cantik jadi seperti ini karena orang tua kolot yang masih peduli dengan ras!" amuk Ellen.
"Bagaimana pun aku menyukai Ivan, tapi aku tidak ingin Ivan melawan orang tuanya," tutur Joanna.
"Tapi, Ivan sudah melawan orang tuanya tadi malam." Maafkan aku Ivan, tapi menurutku Joanna harus tahu perjuanganmu.
"Maksudmu?" tanya Joanna. Keningnya sudah berkerut karena bertanya-tanya.
Belum sempat aku menjelaskan, Ivan masuk ke dalam kelas kami. Matanya masih membiru akibat pukulan ayahnya. Aku dapat melihat Joanna terkejut begitu melihat wajah Ivan.
"Jo, ayo bicara," ucap Ivan.
Joanna pun berdiri dan mengikuti Ivan keluar kelas. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi dengan mereka berdua.
"Star! Aku punya ide!" ujar Ellen bersemangat, begitu melihat Joanna pergi bersama Ivan.
"Ide apa?" tanyaku penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR IN WILMINGTON ( END ✔️ )
Teen FictionAkibat perceraian kedua orang tuanya, Star Allen harus pindah bersama ibunya dari New York ke Wilmington, kota kecil di North Carolina. Star harus bertahan hidup dengan kesederhanaan, belum lagi dia harus menghadapi fakta bahwa hatinya jatuh pada pr...