PROLOGUE

42.2K 1.7K 19
                                    

Gadis itu mengarahkan pandangannya yang kosong ke depan, matanya berkaca-kaca menahan sesak di dada yang terasa menggerogoti hatinya. Tangannya mengepal kuat menahan semuanya.

“Ale, aku kira aku menemukan kebahagiaan.”

“Aku pikir aku bisa kayak cewek yang lain, yang bisa dicintai dengan tulus. Dicintai dengan sangat, dijadikan ratu, tapi ternyata aku salah ... aku gak bisa kayak mereka.”

Gadis cantik itu menatap kosong pria yang berdiri di depannya, melangkah maju sambil meraba udara. Dadanya sangat sesak mendapati sang pacar mengkhianatinya bersama gadis lain.

“Aku duga kamu bisa menggenggam tangan aku, menuntun aku ke tempat di mana aku tidak bisa ke sana.”

Astrella namanya, gadis cantik itu memegangi dadanya yang semakin sakit. Bibirnya bergetar seiring langkahnya yang terus mendekat pada pria di depannya.

“Ale, gadis buta ini mencintaimu dengan tulus, Ale ...”  Astrella menepuk keras dadanya yang sialnya semakin menjadi-jadi sesaknya.

“Gadis buta ini mencintaimu ...” suara Astrella bergetar, memaksakan bibirnya untuk berbicara.

Allerick yang berada di depan Astrella terdiam mematung, matanya sedikit memerah melihat gadisnya menangis karena dirinya.

“Aku memang tidak bisa melihat wajah kamu, aku tidak bisa menatapmu seperti dia yang mungkin selalu menatapmu dengan tatapan cintanya ...” lirih gadis buta itu.

“Ale, aku memang tidak bisa melihatmu dengan tatapan cinta yang kamu mau. Tapi, gak bisakah kamu melihat cinta aku yang begitu tulusnya?”

Tubuh Astrella bergetar dengan hebatnya, satu tangannya menyapu udara berharap bisa menyentuh pria itu.

“Tolong, jangan sakiti gadis buta yang gak tau apa-apa ini ....”

Allerick menundukkan kepalanya, merasa sangat bersalah pada sang kekasih. Jauh di lubuk hatinya, Allerick sangat mencintai gadis itu.

“Aku sudah banyak menanggung sakit, jadi tolong jangan ditambah lagi.”

“Kalau dari awal kamu gak pernah mencintai aku, sebaiknya kita akhiri aja hubungan kita.”

“Aku akan coba buat ngobatin luka aku, dan kamu boleh bangun bahagia kamu sama dia ...”

Allerick menggelengkan kepalanya cepat, ia tidak pernah menginginkan untuk melepaskan Astrella dari hidupnya.

“Enggak, enggak Ella! Lo gak boleh pergi dari gue, lo gak boleh pergi!!” sergah Allerick mendekati kekasihnya yang sudah banjir air matanya.

Ia memeluk Astrella dengan erat, menghapus air mata gadis cantik beriris abu-abu itu.

“Lo gak boleh pergi dari gue!!”

Astrella tersenyum dalam sakitnya, ia menatap pria itu seolah-olah bisa melihat wajah Allerick.

“Buat apa? Buat apa aku bertahan? Supaya kamu bisa nyakitin aku? Belum puas sudah berapa kali kamu minta maaf dan ngulang kesalahan yang sama lagi?”

Astrella menggelengkan kepalanya lemah, berusaha tersenyum untuk pria itu walaupun terlihat jelas dari matanya jika dia sangat tersakiti.

“Mata aku memang gak berfungsi, tapi ini!” Astrella menepuk di mana hatinya berada, “ini masih berfungsi dengan sangat baik,”

“Di sini sakit, Ale ....”

🌼🌼🌼

 Sabtu, 10 April 2021

Yeahhhh halooo, selamat datang di my new storyyy. ini pertama kali aku pake tema geng-gengan gini yaaa, I'm very excited!

so, jangan lupa vote dan follow yaaaa
selamat membaca dan semoga terhibur 🖤

SAYONËËTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang