Allerick menyunggingkan senyum melihat Astrella melakukannya dengan baik. Lihat, gadis buta itu memenangkan permainannya. Ditatapnya Lalita dengan bengis, seakan meminta gadis itu untuk angkat kaki sekarang juga.
“Kak, sorry aku gak bermaksud apa-apa tadi.” Lalita mendekati Allerick dan memohon.
“Angkat kaki sekarang juga!” putus Allerick tanpa bantahan.
“Apa-apaan ini!” Pak Juned datang dengan tongkat bisbol di tangan, ia baru saja datang karena ada rapat sekolah.
“Kenapa kamu nyuruh Lalita berhenti sekolah?”
“Dia yang mau,” jawab Allerick santai.
Pak Juned lantas menoleh ke arah Lalita yang menggeleng pelan dan sudah menangis, kemudian menatap Allerick lagi.
“Jangan seenaknya kamu, sekarang kalian berdua ikut saya!” Pak Juned menyuruh Allerick dan Lalita mengikutinya menuju ruang kepala sekolah.
Sesampainya di ruang itu, Allerick dan Lalita langsung dihakimi kepala sekolah langsung.
“Apa maksud kamu meminta Lalita keluar? Semua bisa dibicarakan baik-baik Allerick!”
Allerick menyunggingkan senyum sinis. “Dia tukang rundung!” pungkas Allerick tanpa melihat lawan bicaranya.
“Apa maksud kamu? Selama ini dia lurus-lurus saja, lagi pula Talita termasuk anak yang pintar.”
Mendengar pembelaan dari Sandi, Lalita tersenyum puas.
“Pintar?” Allerick menaikkan sebelah alisnya bertanya-tanya, “apa sekolah ini mementingkan kepintaran daripada attitude?”
Sandi menatap murid yang juga adalah anak kandungnya itu. “Kamu membicarakan soal attitude sedang kamu sendiri gak punya attitude? Sehat?”
Jleb!
Ah, sial. Kata-kata itu menusuk hati Allerick. Sedangkan senyum Lalita semakin lebar, walaupun ia sangat mengagumi Allerick, tapi jika berada di posisi seperti ini dia tetap akan membela dirinya sendiri. Persetan dengan rasa suka.
“Seenggaknya saya masih punya rasa bersalah atas semua yang saya lakukan!” tuding Allerick menatap tajam Sandi lalu beranjak tanpa pamit.
“Oh iya, jangan lupa cek CCTV. Di sana banyak attitude baik murid yang kalian bela itu!”
Brak!
Allerick membanting kuat-kuat pintu ruangan kepala sekolah, minim attitude sekali.
***
Lagi-lagi Astrella singgah di ruangan bersuhu dingin itu, dengan kesunyian yang benar-benar tidak ada suara. Namun ada yang berbeda sekarang, Allerick yang menemaninya terus terdiam sejak pria itu duduk di sampingnya. Tidak bicara sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAYONËË
Roman pour AdolescentsAllerick Dante, pria arogan dan berhati dingin yang sialnya berwajah tampan. Ia adalah ketua geng dari Priamos squad yang terkenal garang dan sangat membenci geng Wonderlust yang diketuai oleh Deangelo. Ia tahu jika dirinya tampan, sehingga Allerick...