68. Kembali sekolah

7.1K 520 34
                                    

Lama mendekam di rumah sakit, Allerick berkeinginan untuk ke sekolah hari ini. Lagi pula sedang musim ujian, setidaknya ia ikut hadir meski tahu akan menjawab semua pertanyaan dengan asal.

Allerick menghirup dalam-dalam udara sekolah sembari menatap segala penjuru, sama sekali tidak ada yang berubah.

"Ke kantin dulu, sayang."

Astrella mengangguk lalu membelokkan  kursi roda, masih belum ramai karena memang masih terlalu pagi.

"Mau beli apa?" tanya Astrella sembari membenarkan topi Allerick.

"Beli lumpia bu Dewi, gih."

"Emang boleh sama ayah kamu?"

Allerick menggeleng. "Bosen tau makan kentang sama rumput terus, udah kayak herbivora lama-lama."

"Mana ada rumput," Astrella sedikit terkekeh dengan ucapan sang kekasih lalu kemudian memesan pada bu Dewi, "gorengannya ya, Bu."

Setelah membeli, Astrella mengajak Allerick menuju menuju meja untuk di tengah-tengah kantin.

"Makan dikit aja," ujar Astrella, dia juga membelikan yoghurt untuk  pria itu.

"Hm ...."

Kedua insan itu menikmati pagi dengan sarapan gorengan. Tidak, sebenarnya hanya Allerick saja yang menikmati.

"Welcome back to the hell, Bro!" seru Jayden yang baru saja tiba, langsung direbutnya gorengan yang ada di tangan Allerick.

"Masih pagi udah pacaran aja lo berdua," sahut Dallas yang berada belakang Jayden sembari membuka helmetnya.

"Masih pagi udah iri aja," balas Allerick.

Dallas dan Jayden yang baru tiba, dengan tak tahu malu membantu Allerick menghabiskan lumpia yang ada di atas meja.

"Rakus banget lo berdua. Beli, kek."

"Jatuh miskin gue, gara-gara si Seka."

Allerick mendecih, sudah tahu dengan pasti apa yang terjadi pada Jayden. Jelas jika uang sakunya habis karena membayar tagihan kas yang menunggak.

"Ella!"

Seseorang memanggil dan otomatis Astrella menoleh.

"Hai!" Dia membalas lambaian tangan dua gadis yang memasuki kantin.

Danica dan Naomi, akhir-akhir ini Astrella menjadi akrab dengan dua kakak kelasnya itu. Meski sudah memiliki teman dekat, Clara masih menjadi yang terbaik bagi Astrella. Setiap hari dia selalu merindukan sosok sahabatnyayang sudah berada di surga.

"Aku duluan, ya."

Astrella tersenyum simpul kemudian mendorong kursi roda Allerick setelah mendapat respon acungan jempol dari dua gadis itu.

Diikuti Jayden dan Dallas, mereka berjalan menuju lift darurat.

"Lo ngapain bawa-bawa helm segala?"

"Mahal, nih. Harga diri lo aja gak sepadan." Dallas menunjukkan helmet yang baru dibelinya setelah memenangkan balapan minggu lalu.

"Cih, gaya banget." Jayden sok tak peduli, tapi matanya sedikit  curi-curi pandang.

Sampai di lantai dua, pintu lift terbuka. Kini Astrella dan Dallas berganti posisi.

"Kak, tolong jagain Ale, ya."

Dallas mengangguk. "Itu mah tanpa lo suruh."

Para pria itu pun keluar, Allerick sempat melambaikan tangan pada Astrella sebelum pintu lift tertutup.

SAYONËËTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang