“Lo pulang bareng Astrella?” tanya Clara pada Allerick saat semua anak kelas sudah keluar.
Allerick menganggukkan kepala. “Iya, gak pa pa, kan?”
Clara menganggukkan kepala dan tersenyum. “No problem.”
“Nanti malam gue ke rumah lo.” Allerick mengedipkan sebelah matanya pada gadis cantik rapuh yang selalu menceritakan keluh kesah padanya.
“Em, nanti malam gue ada kesibukan sih.”
Allerick mengangguk pelan lantas tersenyum tipis. “Okay.”
“Dolla bills ... dolla bills. Watch it fallin' for me, I love the way that feels ....” Dering telepon Allerick berbunyi, tertera nama Astrella di layar ponselnya.
Pria itu tersenyum tipis lalu mengangkatnya. “Halo?”
“Kenapa?”
“Gue kan udah bilang pulang sama gue.” Sepertinya Astrella menolak untuk pulang dengannya.
“Ya udah, besok-besok kalo gue bilang pulang bareng berarti harus pulang bareng, ya.”
“Good girl.”
Allerick lantas menutup ponselnya dan kembali menatap Clara. “Gue gak jadi pulang sama cewek buta itu, mau pulang bareng gue?”
Clara sempat berpikir sebentar lalu akhirnya menolak. “Gue udah pesen ojek.” Clara menggoyangkan ponselnya.
“Oke!” Allerick mengangguk.
“By the way, hari ini Zidan ada kegiatan luar kelas, ya?” tanya Clara dan melirik bangku Zidan yang sudah kosong sejak tadi pagi.
“Di rumah sakit.
Clara nampak terkejut. “Dia kenapa?”
“Tadi malam ikut balapan terus jatuh,” jelas Allerick.
“Naik motornya udah kek anak kesurupan aja,” lanjutnya.
“Lo mau ke rumah sakit?” Clara kembali bertanya.
Allerick menjawab dengan anggukan kepala.
“Oh, ya udah.”
Pria itu lantas pergi melangkah keluar kelas, namun belum sampai di pintu Clara memanggilnya.
“Rick!”
Allerick berbalik. “Hm?”
“Lo gak akan ninggalin gue demi Astrella, kan?” tanya Clara pelan.
Tanpa banyak berpikir Allerick menggelengkan kepala. “Gak mungkin gue ninggalin lo.”
Allerick mendekati Clara dan mencium kening gadis itu sejenak, lantas tersenyum hangat setelahnya.
“Lo tau ini cuma permainan semata.”
Mendengar perkataan Allerick, ada dua perasaan yang Clara rasakan. Ia senang dan sakit di saat yang bersamaan begitu jawaban pria itu terdengar jelas di telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAYONËË
Teen FictionAllerick Dante, pria arogan dan berhati dingin yang sialnya berwajah tampan. Ia adalah ketua geng dari Priamos squad yang terkenal garang dan sangat membenci geng Wonderlust yang diketuai oleh Deangelo. Ia tahu jika dirinya tampan, sehingga Allerick...