Jayden si raja tebar pesona terlihat berdoa khusyuk sedang mempersiapkan diri entah sebab apa, untuk pertama kalinya pria itu terlihat lebih dekat dengan Tuhan. Pasti ada maunya. Setelah berdoa, Jayden terlihat melangkah ke depan kelas di mana ada Seka yang sedang menghapus papan tulis di sana.
“Woi, Seka!”
Seka memutar bola matanya mendengar teriakan mengajak ribut itu, ia lantas berbalik dan menatap Jayden menantang.
“Apa lo?”
“Set, dah! Cewek kok suka banget ngegas, kebanyakan bensin lo?” Jayden menggeleng tak habis pikir.
“Kalo iya emang kenapa? Gak suka?”
“Jangan galak-galak napa, kek nenek lampir aja.”
Seka menatap Jayden jengah, jujur dia sudah lelah akan tingkah pria itu yang terus saja mendekati dan mengusik ketenangannya.
“Mau lo apa, sih?”
“Maunya lo!” jawab Jayden spontan.
“Cieee ... cuit cuit!”
“To the point banget ya, kawan!”
Jayden tidak menghiraukan ejekan teman sekelas, terutama Dallas yang paling heboh. Fokusnya kini menatap Seka, kali ini dia tidak bermain-main.
“Apaan banget, sih! Udah berapa kali gue bilang, gue gak mau sama lo!” pertegas Seka untuk kesekian kalinya.
“Ya alasannya apa, Seka? Gue juga butuh alasan, lo gak ngasih tau apa gue akan tau dengan sendirinya?”
“Gue gak suka sama lo! Sesimpel itu alasan gue, kenapa gak ngerti-ngerti, sih?” Seka menghela nafas lelah sembari memandang Jayden jengah, “gue capek, Den! Gue capek kayak gini-”
“Lo kira gue gak capek?!” sentak Jayden yang membuat teman sekelas kaget, begitupun Seka.
Pasalnya, seorang Jayden Tyr tidak pernah sekalipun berteriak apalagi pada seorang gadis. Pria itu sangat jarang marah. Jayden memang seringkali berkata kasar dan sangat jahil, tapi tidak pernah terlihat marah. Seka gadis pertama yang menunjukkan sisi lain pria humoris itu.
“Lo pikir gue gak capek, hah?” Jayden maju dua langkah lebih dekat dengan Seka, “demi apapun gue juga capek di situasi ini!”
“Apa sebenci itu lo sama gue sampek gak bisa ngenalin tingkah yang cuma gue tunjukin ke lo?! Gue udah gak ada harga diri di depan lo, seka! Mau serendah apa lagi?!”
Tak direncanakan, air mata Seka turun begitu saja. Iya, seorang Seka Ruvaska yang dikenal sebagai ketua dari ras cewek paling kuat di Adarlan sedang menangis sekarang.
“Lo gak cinta sama gue, lo cuma main-main, Jayden!!” teriak Seka dan menggeleng tak percaya.
“Buat apa gue main-main sampek rela ngemis ke lo? Buat apa gue lakuin itu semua kalo emang bener gue main-main?!”
KAMU SEDANG MEMBACA
SAYONËË
Ficção AdolescenteAllerick Dante, pria arogan dan berhati dingin yang sialnya berwajah tampan. Ia adalah ketua geng dari Priamos squad yang terkenal garang dan sangat membenci geng Wonderlust yang diketuai oleh Deangelo. Ia tahu jika dirinya tampan, sehingga Allerick...