43. Terlanjur jatuh hati

11K 745 36
                                    

Sekarang Deangelo tahu alasan Astrella murung dan menangis tadi malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang Deangelo tahu alasan Astrella murung dan menangis tadi malam. Allerick benar-benar minta ia bunuh, berani sekali mendekati dan menyakiti adik yang begitu disayanginya.

“Mati lo, Allerick!!”

Deangelo menuruni tangga dengan cepat dan melangkah lebar-lebar menuju Allerick, wajahnya kini membara karena emosi yang mengepul. Ia sudah berjanji dalam hati, siapa pun yang menyakiti Astrella tidak akan ia maafkan. Dan rupanya Allerick sudah melampaui batas.

Pertama, merebut Clara darinya dan yang kedua mendekati juga menyakiti Astrella, kurang ajar sekali. Omong-omong tentang Clara, rupanya gadis yang dicintainya itu bermuka dua. Deangelo menggelengkan kepalanya setelah tahu sifat asli gadis itu, seketika ia merasa rendah karena sudah mencintai gadis selicik Clara.

Bugh!

Hantaman keras Deangelo mendarat di pipi Allerick hingga berdarah, lagi dan lagi Deangelo menghadiahi bogeman mentah namun tidak ada perlawanan sama sekali dari Allerick. Pria itu pasrah dihajar habis-habisan oleh Deangelo.

“Maksud lo apa deketin Astrella sedang lo udah sama Clara, hah?!” Deangelo berteriak tepat di depan wajah Allerick yang mengalir darah dari hidung, ia menarik kerah memaksa Allerick untuk berdiri.

“Tega banget lo mainin cewek yang gak tau apa-apa kayak Astrella! Di mana perasaan lo, bajingan!!”

Sekali lagi Deangelo melayangkan tinjunya keras tepat di wajah Allerick hingga benar-benar robek sudut bibirnya, sebagai seorang kakak sangat tidak rela rasanya melihat adiknya menangis dan berteriak menyayat hati. Masih ia dengar jeritan Astrella yang mengatakan jika Allerick benar-benar seorang pria jahat.

“Mau lo apa? Setelah lo rebut Clara kenapa harus Astrella yang juga jadi korban?!”

“Andai gue tau sejak awal, gak gue biarin Astrella deket-deket sama lo!!” Nafas Deangelo naik turun karena emosi yang menguasainya, “andai gue tau dari awal, gue udah pindahin Astrella biar gak satu sekolah sama iblis kayak lo dan Clara!!”

Bugh!

Bugh!

“Hak apa lo sampek berani banget, hah?!”

Plak!

Allerick tidak melawan sama sekali, membiarkan Deangelo terus menghantam tubuh dan wajahnya dengan kepalan tangan pria yang selalu menjadi rivalnya itu. Allerick tahu dia yang salah di sini, bahkan kesalahannya tidak bisa dimaafkan. Ia pasti akan bertindak seperti Deangelo jika saja berada di posisi pria itu.

“Mama ... Ella gak mau ketemu dia lagi, Ma. Ella takut ....”

Deangelo memejamkan matanya mendengar rintihan perih sang adik, sebegitu terlukanya Astrella oleh pria bajingan yang sudah terkulai lemah itu.

“Lo denger itu?!” Mata merah Deangelo menatap tajam Allerick, “lo denger itu, kan?!”

“Tanpa lo sadari adek gue sakitnya double, anjing!!” bentak Deangelo begitu murka.

SAYONËËTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang