"Pulang jam berapa tadi malam?"
"Habis beli makan langsung pulang," jawab Deangelo berbohong.
Astrella mengangguk percaya-percaya saja, kemarin malam ia langsung tidur jadi tidak tahu kakaknya kapan sampai rumah. Pagi ini ia diantar Deangelo, jika Allerick terus mengantar jemput pasti Deangelo akan curiga dan meledeknya jika tahu kebenaran.
Begitu sampai di sekolah, Astrella diturunkan sedikit jauh dari gerbang agar tidak semakin di-ghibah sana-sini.
"Pulangnya di jemput, gak?"
"Liat nanti, deh. Ella masuk dulu, bye!" Astrella melambaikan tangannya, "Kakak hati-hati ke sekolahnya."
"Kamu juga!"
Deangelo tersenyum melihat sang adik memutar tubuhnya dan melangkah menjauh, dan tanpa sengaja ia melihat seseorang yang juga menatap ke arahnya. Clara pergi begitu saja saat ketahuan sedang memperhatikan Deangelo.
Saat ia akan memanggil, gadis itu sudah lebih dulu menghilang. Deangelo tahu Clara juga masih mencintainya, mata gadis itu tidak bisa berbohong.
Tiba-tiba suara klakson berbunyi nyaring dan membuat jalanan yang awalnya penuh menjadi terbelah, semuanya memberi jalan pada pemilik Agusta hijau itu.
Deangelo terkejut saat hampir saja Allerick menabrak adiknya yang tidak menepi, ia melihat rivalnya itu menghentikan motor di sebelah Astrella. Allerick tengah berbincang sebentar dengan sang adik, entah apa yang dibicarakan, Deangelo tidak bisa mendengar. Hingga akhirnya ia melihat ketua geng Priamos itu melesat masuk, dan Astrella yang kembali melanjutkan langkahnya.
Merasa semua aman-aman saja, Deangelo memutuskan pergi dari kawasan Adarlan. Tanpa mengetahui Clara masih menatap ke arahnya, gadis itu bersembunyi di balik gerbang.
***
Allerick mendekati Astrella yang berbelok ke kantin, entah apa yang ingin dibeli gadis itu. Diam-diam ia mengikuti dari belakang,. Sesampainya di kantin, rupanya gadis itu membeli susu pisang.
"Bukannya lo suka cokelat?"
Astrella kaget mendengar suara Allerick yang begitu tiba-tiba. "Ale! Ngagetin aja!"
"Buat siapa?" tanya Allerick lagi menyentuh susu pisang di tangan Astrella.
Gadis itu berpikir sejenak, tidak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya untuk siapa ia membeli susu pisang itu.
"Buat Ale, nih!"
Allerick menggelengkan kepala. "Gue gak suka begituan."
"Oh, ya udah." Astrella kembali menarik tangannya yang tengah disodorkan pada pria di hadapannya itu.
"Gue mau soda."
Astrella mengangguk dan kembali memesan untuk kekasihnya itu. "Pak, tolong sodanya satu, ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
SAYONËË
Novela JuvenilAllerick Dante, pria arogan dan berhati dingin yang sialnya berwajah tampan. Ia adalah ketua geng dari Priamos squad yang terkenal garang dan sangat membenci geng Wonderlust yang diketuai oleh Deangelo. Ia tahu jika dirinya tampan, sehingga Allerick...