6. Tawuran di sekolah

9.1K 715 18
                                    

"Harap untuk semua murid tetap di dalam kelas! Jangan ada yang keluar sampai semuanya aman! Jangan mencoba untuk menyerang, ini tentang citra sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Harap untuk semua murid tetap di dalam kelas! Jangan ada yang keluar sampai semuanya aman! Jangan mencoba untuk menyerang, ini tentang citra sekolah. Jangan sampai merusak nama sekolah dengan tindakan gegabah!!"

Allerick mengabaikan larangan itu, ia keluar kelas dengan tatapan marah. Di lihatnya gerombolan geng Wonderlust sedang memberontak di depan pagar, dan yang semakin membuat Allerick naik pitam adalah kasarnya mereka pada pak Juki, satpam sekolah yang berusaha menahan pagar agar tidak roboh.

"Siapa yang nyari gara-gara sama mereka?!" tanya Allerick pada keempat sahabatnya.

"Mereka cegat gue kemarin," sahut Jayden menanggapi Allerick.

Pria berparas tampan itu menuruni tangga diikuti ajudannya, ia melangkah pelan mendekati gerombolan yang sedang mengamuk di depan sana.

Ia menyugar rambutnya dan bertanya, "Ada masalah apa ke sini?! Gak etis banget kalo tawuran di sekolah." cakap Allerick dengan nada sinis.

"Temen lo mukulin anggota kita!!" teriak salah satu anggota Wonderlust, Roy.

"Ya anggota lo nyari gara-gara dunia! Gak akan ada asap kalau gak ada api!!" seru Jayden.

Mendengar perkataan Jayden, anggota Wonderlust murka. Mereka menggedor pagar dan menendangnya dengan kekuatan penuh.

"Woy, anjing! Gue udah bilang sekolah bukan tempat buat balas dendam kayak gini!!" teriak seseorang, dia Deangelo. Ketua Wonderlust yang baru saja datang.

Namun seruan Deangelo tidak ada yang mendengar, anggotanya masih kekeh menendang pagar sampai hampir roboh.

"Pak Juki! Menghindar, Pak!" teriak Allerick melihat satu sisi pagar sudah lepas dari tempat seharusnya.

Pagar terbengkalai, anggota Wonderlust langsung bergerombol memasuki sekolah dan melakukan penyerangan. Tak gentar, geng Priamos berada di barisan paling depan untuk melindungi sekolahnya.

Seseorang berlari menuju ruang informasi, "Perhatian, jangan keluar dari kelas! Yang cowok jaga yang cewek, jangan ada yang keluar!"

Allerick menendang lutut seseorang yang mencoba menyerangnya hingga terjatuh, lalu menghajarnya tanpa belas kasihan. Namun lagi-lagi ada yang menyerangnya dari belakang, dengan gerakan cepat Allerick memutar tangan orang itu dan dibantingnya ke aspal. Menendang kakinya sampai berbunyi suara krek.

"Kalo nyerang bilang-bilang goblok!" sergah Jayden pada Baylor yang baru saja menghajarnya tanpa aba-aba.

"Ngadi-ngadi lo, mana ada kayak begitu." ujar Baylor kembali melanjutkan aksinya.

Jayden dengan cepat berdiri, mereka berkelahi dan tidak ada yang mau kalah. Ini tentang harga diri dan sekolah, Jayden jelas tidak ingin menyerah begitu saja.

"Lo mirip fisika, banyak gaya." celetuk Roy pada Jayden, sedang ia tengah bertarung dengan Zidan.

"Daripada lo mirip monyet, gak ada gaya."

Deangelo yang melihat banyak anggotanya banyak yang knockout di tangan Allerick, akhirnya memilih untuk maju. Ini bukan rencana menyerang SMA Adarlan, namun karena ia sudah terlanjur di sini dan sudah banyak yang tumbang, mau tidak mau Deangelo harus turun tangan.

Allerick yang sadar akan kehadiran Deangelo, melancarkan tendangan belakangnya tatkala musuh bebuyutannya itu akan memukul lurus punggungnya. Ia menarik tangan Deangelo dan menguncinya, pria itu meringis saat Allerick memutar lengannya.

"Baru maju lo?" tanya Allerick sinis pada ketua geng Wonderlust.

Deangelo meloloskan tendangannya ke kaki Allerick, membuat lawannya itu terjatuh. Dengan cepat Deangelo menghadiahi Allerick dengan pukulannya di wajah tampan Allerick.

Melihat ketuanya kalah telak, di tengah perkelahiannya dengan Andreas Zidan menyempatkan untuk menendang punggung Deangelo untuk menyelematkan sahabatnya.

Allerick berdiri dengan segera dan tidak melewatkan kesempatan, ia melayangkan tinjunya ke wajah Deangelo. Persis seperti apa yang dilakukan musuhnya itu padanya. Dan bonus, Allerick membuat pergelangan Deangelo mati rasa.

"Gue tegesin sekali lagi, jangan pernah nyerang di sekolah, Bangsat!"

⚡⚡⚡

"Saya tau kalian berandalan!"

Kepala sekolah menatap marah pada lima siswa pentolan, yang digadang-gadang sebagai orang terpenting di geng Priamos.

"Apa menurut kalian tawuran di sekolah itu keren?!"

"Kalian pikir tawuran bisa di mana aja?!"

"Efrain! Kamu pikir tawuran itu keren?!" Pak Sandi menunjuk muridnya yang memiliki tatapan tajam seperti elang.

Efrain menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Enggak, Pak!"

"Zidan! Kamu itu siswa baik-baik, kenapa malah bergaul sama mereka?!"

"Teman-teman saya juga baik-baik, Pak."

Pak Sandi menatap Zidan dengan tatapan mengejek, ekspresinya terlihat tidak setuju dengan apa yang muridnya itu katakan. Dan jangan heran tentang pak Sandi yang menghafal nama kelima muridnya itu, karena mereka memang sumber masalah.

"Kamu harus periksa mata habis ini."

Mata kepala sekolah kali ini melihat Dallas, yang seragamnya sudah terlepas dan hanya menyisakan kaos.

"Kamu!Mau sok jagoan kamu, Dallas?!"

Dallas tidak menjawab, hanya menggelengkan kepalanya saja.

"Jayden, kamu harusnya tidak usah ikut-ikutan! Bisa-bisanya kamu jadi calon ketua osis dengan attitude kayak gini!"

"Kayak apa, Pak?" Jayden malah dengan berani menjawab.

"Kayak monyet!"

Sekarang tatapan pak Sandi sepenuhnya tertuju pada Allerick, yang paling mencolok di antara yang lain. Muridnya itu terlalu badung dan sangat susah di atur.

"Kamu! Apa yang bisa dibanggakan dari kamu?! Seharusnya cukup diam saja dan tidak usah banyak tingkah!" papar pak Sandi pada Allerick yang seenak jidat malah menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Benar-benar tidak ada yang bisa dilihat dari kamu!!"

Allerick menegakkan tubuhnya, lalu menyunggingkan smirknya. Menatap kepala sekolahnya dengan tatapan sinis, tidak merasa takut sedikit pun.

"Sudah ceramahnya?" tanya Allerick begitu berani.

Pria jangkung itu kemudian berdiri dari duduknya, dan keluar dari ruangan tanpa izin. Allerick sebadung itu, ia memang tidak suka ditegur. Allerick begitu kebal, sampai-sampai rasa hormatnya pada kepala sekolah tidak ada sedikit pun.

⚡⚡⚡

Sabtu, 15 Mei 2021

Halo I'm backkkkk, dukung sayonëë terus yaaaa. part yang akan bikin kalian terombang-ambing masih di
draft nihh, jadi dukung terus ya cerita ini.

jangan lupa vote dan komen, luv yuuuu gais. selamat membaca dan semoga terhibur 🖤

SAYONËËTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang