26. Albara

827 63 25
                                    

Holla semuanya, gue comeback lagi nih.

Seperti biasa jangan lupa vote terlebih dahulu sebelum membaca, dan tinggalkan jejak komentar.

Happy reading.

*****

Sudah tiga hari Farell tak sadarkan diri di rumah sakit, selama itu pula Meyy terus bolak-balik kerumah sakit untuk mengecek keadaan Farell di temani oleh Aldi dan Angga.

Tapi hari ini berbeda, Meyy tidak di temani oleh dua pawang nya melainkan ia sendiri kerumah sakit. Di karenakan Aldi dan Angga yang sama-sama mendadak ada urusan yang harus diselesaikan. Meyy juga tidak di antar supir karena tadi mang Ujang bilang, ia sedang mengantar Mr. Farhan ke bandara.

Meyy turun dari taksi dengan tangan kanan membawa paper bag berwarna coklat, ia tidak pulang kerumah dahulu melainkan langsung menuju rumah sakit.

Meyy berjalan menuju looby rumah sakit, tapi merasakan ada yang aneh gadis itu pun menoleh kebelakang, tidak ada siapa-siapa pikirnya. Selain orang yang sedang berlalu lalang di sekitar rumah sakit.

"Aneh." gumamnya tanpa sadar dan mengangkat bahu nya acuh.

Gadis itu pun kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda, selang beberapa menit Meyy merasakan ada seseorang yang sedang mengikutinya, ya ia sangat yakin ada seseorang yang sedang mengikuti nya. Ia pun membalikkan badannya lagi kebelakang.

Dan mata indah gadis itu menangkap sosok lelaki tampan sedang berada di hadapannya, lelaki itu pun tersenyum kearahnya. Meyy pun tersenyum samar kepada lelaki itu.

Seketika Meyy lupa diri, ia hanyut dalam ketampanan yang dimiliki oleh lelaki itu. "Yaampun ganteng banget, kira-kira kalo gue pura-pura pingsan bakal digendong nggak ya sama cowok ini?" batin nya bertanya-tanya.

Tanpa di sangka oleh Meyy, lelaki itu mengulurkan tangan nya. "Kenalin gue Bara."

Dan seketika itu juga pikiran genit yang ada di otak Meyy hancur lebur saat itu juga, berganti kan dengan rasa ilfeel di benak nya. "Ah nggak jadi, nggak jadi." batin Meyy sambil menggeleng-gelengkan kepalanya samar. Ia berubah ekspresi, dingin.

Meyy hanya menatap tangan cowok yang bernama Bara itu dengan dingin tanpa berniat membalasnya, menyadari itu Bara segera menurunkan tangannya.

"Lo Meysa kan?" tanya cowok itu.

Meyy hanya menaikkan sebelah alisnya menatap cowok yang lebih tinggi dari nya itu, seolah bertanya 'kok tau?'.

"Ah..." cowok itu mendesah, "gue... gue tau dari brigde name tag lo." ucap nya beralibi, padahal yang sebenarnya terjadi adalah beberapa hari belakangan ini dia sengaja menstalk gadis di hadapan nya ini dengan bantuan dari geng nya.

Meyy pun tak berniat membalas ucapan pria itu, ia memilih membalikkan badan nya kembali agar segera sampai di ruangan sang abang dan melihat kondisi nya.

"Dih dingin banget tu anak, kalo bukan karena merasa bersalah gue juga nggak mau deketin anak kecil kayak lo." gumam nya pelan.

"Sabar bos, semua nya butuh proses. Pelan-pelan aja lo deketin nya." ucap seseorang yang hanya di dengar oleh Bara.

"Iya-iya."

*****

Meyy membuka pintu kamar rawat Farell, dan segera masuk kedalam.

"Hai bang, Meyy datang lagi buat jenguk Abang." ucap nya sembari mengecup kening Farell singkat.

"Oh iya tadi waktu Meyy mau nyamperin abang, ada orang, ganteng sih tapi aneh. Masa tiba-tiba dia ngenalin diri gitu ke Meyy, aneh banget kan." ucap nya mulai bercerita ke Farell yang sedang terbaring dengan alat yang terpasang di tangan dan juga hidungnya.

My Bocil Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang