2. School Brithday Party

5.5K 364 14
                                    

Sudah 3 hari ini Meyy bersekolah Di sekolah Angkasa, dan mendapat perlakuan layak nya seorang idola yang dikejar-kejar oleh banyak fans, Yang tak ada henti nya ingin meminta nomor ponsel milik nya.

"Capek ya Meyy dikejar-kejar terus sama fans lo?" tanya Gaby terkekeh melihat Meyy yang ngos-ngosan karena dikejar para cowok.

"Banget By, gue heran deh kenapa anak cowok nggak pernah ngejar lo sih? Padahal lo kan juga cantik?" tanya Meyy dengan nafas sedikit tersenggal-senggal.

Gaby hanya mengangkat kedua bahunya kemudian tersenyum.

*****

"Dek ntar malam lo dateng ke party sekolah kan?" tanya Farell memastikan.

"Iya kayak nya, kenapa?"

"Bareng sama gue ya?"

"Nggak mau ah, ntar lo ngenalin gue ke temen lo sebagai pacar lo lagi malas gue." kesal Meyy.

"Nggak akan deh,"

"Nggak mau!"

"Meyy kamu harus dateng ke party sama bang Farell, kalo nggak gausah pergi sama sekali." ucap Mr. Farhan tiba-tiba muncul, ia baru saja pulang dari kantor.

"Tapi pa..."

"Nggak ada tapi-tapian," potong Mr. Farhan dengan cepat.

Meyy pun menghembuskan nafas nya kasar, Farell yang melihat ekspresi Meyy pun terkekeh.

"Rasain tu dimarahin kan sama papa," ledek Farell ke Meyy.

"Gara-gara lo si bang." ucap Meyy dengan wajah cemberut.

*****

Aldi yang baru sampai di parkiran sekolah pun langsung beranjak dari parkiran menuju aula besar sekolah.

"Al?"

Aldi menoleh kesumber suara dan mendapati Andre dan juga Iqbal sedang berlari ke arah nya.

"Kenapa?" tanya Aldi ketika kedua pria itu sudah berada tepat didepan nya.

"Gapapa pengen masuk bareng aja," ucap Iqbal dan langsung diangguki oleh Aldi.

Dan kini mereka bertiga, sudah ada didepan aula. Dan mereka mulai melangkahkan kaki nya masuk kedalam, Aldi pun menghentikan langkah nya untuk tidak masuk lebih kedalam. Ia melihat seorang gadis tengah duduk sendirian di pojok aula, Dan melihat empat pria tak Jauh dari gadis itu yang sedang menatap gadis itu dengan tatapan nakal.

"Nggak beres ni." batin Aldi sambil menggelengkan kepala kemudian melangkah mendekati gadis itu.

"Al mau kemana?" tanya Iqbal yang melihat Aldi berjalan kearah lain.

"Bentar,"

*****

"Aduh bang Farell mana sih? dari tadi belum balik juga." batin Meyy bertanya dengan tangan yang meremas-remas kedua ponsel yang di pegang nya, yang satu milik Farell dan yang satu lagi miliknya.

Aldi pun masih memperhatikan gadis itu dan keempat pria yang semakin dekat ke arah gadis itu, kemudian ia pun berlari ke arah gadis itu.

"Hey sayang, udah lama nunggu nya?" tanya Aldi yang langsung duduk sangat dekat dengan Meyy, dan membuat gadis itu kaget bukan main melihat kakak tingkatnya duduk sedekat ini dengan nya, Dan keempat pria tadi pun tak kalah kaget nya dengan gadis itu.

Aldi pun memberi kode agar Meyy menjawab pertanyaan nya, dan gadis itu pun menoleh kearah empat pria itu, dan mengerti maksud dari Aldi.

"Ah i... Iya ke... Kemana aja kok baru sampai?" tanya Meyy terbata-bata.

"Maaf ya sayang, tadi gue kejebak macet dijalan." ucap Aldi kemudian langsung mendekap erat tubuh mungil gadis itu, Aldi pun bisa mencium aroma tubuh dari gadis mungil itu. Beraroma vanilla.

Meyy pun kaget mendapat perlakuan seperti itu dari kakak kelasnya, dan ia tidak berani untuk langsung membalas pelukan Aldi.

"Jangan fikir yang aneh-aneh gue cuma mau nyelamatin lo dari keempat pria yang kurang asupan perempuan itu," bisik Aldi tepat di telinga gadis itu.

"Iya kak Meyy tau, tapi jangan kenceng-kenceng meluk nya Meyy gabisa nafas kak." ucap Meyy pelan dan mulai membalas pelukan Aldi dengan ragu-ragu.

Aldi pun merenggangkan pelukan nya, dan melihat kearah empat pria tadi yang ternyata sudah tidak ada didekat mereka. Aldi pun melepas pelukan nya pada gadis itu dan menatap gadis itu.

"Lo gapapa kan?" tanya Aldi.

"Nggak kak gapapa, cuma kehabisan nafas dikit." jawab Meyy jujur.

"Lo sendiri kesini?"

"Nggak kak, tadi sama Abang kesini cuma abangnya gatau kemana."

"Hey dek, maaf ya lama tadi ngobrol bentar sama temen." ucap Farell yang tiba-tiba datang dan memberikan minuman untuk Meyy.

"Lama bang..."

"Farell? Adek lo?" tanya Aldi memotong ucapan Meyy sambil menunjuk kearah Meyy.

"Hey Al, iya ni adek gue." jawab Farell sambil merengkuh bahu Meyy dan mencium kepalanya.

"Kak Farell! Apaan si," sinis Meyy dan menjauhkan tubuhnya dari Farell.

Aldi hanya mengangguk.

"Udah ya gue Kesana dulu, lain kali lo jangan sendirian." ucap Aldi memegang satu pundak Meyy kemudian pergi dari hadapan Meyy dan Farell.

"I... Iya kak, makasih ya."

"Dek, lo ngapain tadi pelukan sama Aldi?" tanya Farell ketika Aldi sudah menghilang.

*****

"Gue kenapa si, kenapa gue jadi pengen ngelindungi dia terus?" batin Aldi bertanya sambil menggelengkan kepalanya.

"Woi! Kenapa lo?" tanya Andre yang tiba-tiba datang menghampirinya.

"Ntahlah pusing gue, gue pulang dulu lo kasih tau Iqbal gue pulang duluan."

"Tapi Al, Aldi! Woi!" teriak Andre yang tak diperdulikan oleh sang empu.

"Napa tu bocah?" tanya Andre entah kesiapa.

*****

"Eee... It... Itu tadi..." ujar Meyy terbata-bata.

"Ayo jawab, ngapain tadi lo pelukan sama dia? Lo pacaran sama dia?" tanya Farell yang membuat kedua mata Meyy membulat sempurna.

Meyy pun menggeleng bak anak kecil, "nggak, gue nggak pacaran sama kak Aldi dia tadi cuma nolongin gue, gue tadi mau diganggu sama cowok-cowok. Sumpah deh bang, gue nggak pacaran."

"Masa? Emang siapa yang berani ganggu adek kesayangan gue ini, cepet bilang sama abang biar abang kasih pelajaran orangnya." ujar Farell yang membuat Meyy terkekeh geli.

*****

My Bocil Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang