30. Mencurigakan

776 59 52
                                    

VOTE DULU SEBELUM MEMBACA, HARGAI AUTHOR.

Happy reading^^

.
.
.

Pagi-pagi sekali di rumah Aldi ada hal yang mendadak membuat jantung Aldi berdetak dengan cepat, ia melihat Mr. Farhan ada di rumah nya sedang berbicara dengan kedua orang tuanya.

Dan sial nya ia keluar dengan keadaan masih memakai baju tidur dan juga dengan muka bantal nya, untung saja ia berada tak jauh dari kamar nya di atas. Jadi Aldi segera masuk kembali kedalam kamar.

"Sial! Om Farhan ngapain sih datang ke rumah? Mana keadaan gue kayak gini lagi." monolog Aldi di balik pintu kamarnya.

"Apa jangan-jangan dia udah tau kalo gue ngambil ciuman pertama anaknya?"

"Atau jangan-jangan..."

"Aldiiii bangun sayang, ini ada om Farhan." suara Divya masuk ke indera pendengaran nya.

"Mampus lo Al, mampus!" batin Aldi berteriak.

"I-iya ma b-bentar Al mau lagi mandi dulu." teriak Aldi kelabakan menjawab teriakan Divya, dan berakhir dengan jawabannya yang ngawur. 'Al mau lagi mandi dulu'.

*****

Setelah Aldi mandi dan berpakaian seragam sekolah nya ia langsung keluar dengan perasaan campur aduk, ia melihat ruang tamu sudah sunyi tak berpenghuni.

Aldi mengambil nafas lega, dan kembali berjalan dengan santai ke ruang makan.

"Pagi ma." sapa Aldi mencium kedua pipi Divya.

"Juga sayang." jawab mamanya yang sedang mengoleskan selai kacang coklat ke roti.

"Ma, tadi bokap nya Meyy ngapain datang kesini?" tanya Aldi yang sedari tadi penasaran dengan kedatangan Mr. Farhan yang tiba-tiba itu.

"Oh itu, tadi mr. Farhan kesini mau nitipin anak nya disini karena dia lagi ada proyek besar sama papa di Thai, Mereka take off jam tujuh nanti." jelas Divya.

"Kenapa? Biasa nya juga dia ditinggal dirumah sama Angga sama bi Tar juga." ucap Aldi masih tak mengerti.

"Nah itu dia, tadi kata Mr. Farhan, Angga juga tadi pagi-pagi sekali udah berangkat pulang ke Prancis. Katanya si mamanya Angga lagi kangen sama dia, jadi dia mau nyamperin mamanya." jelas Divya panjang.

"Terus bi Tar?"

"Meyy nggak bisa kalo tinggal cuma sama bi Tar aja, butuh orang lain juga."

Aldi mengangguk-anggukkan kepalanya, mengerti. "Tapi mama disini kan, nggak kemana-mana?"

"Untuk hari ini dan besok sih nggak ya, tapi kalo lusa..." ucap Divya tak melanjutkan ucapannya dan memilih menggedikkan bahunya.

"Maksud mama?"

"Oh iya Al, nanti jangan lupa setelah pulang sekolah kamu bawa pulang juga Meyy kesini." peringat Divya mengalihkan pertanyaan Aldi.

"Hm, yaudah Al berangkat ya ma." Pamit Aldi mencium tangan Divya.

"Ini masih jam setengah enam Al, kamu mau ngapain di sekolah jam segini?" tanya Divya yang masih mengecek jam dinding di ruangan itu.

"Piket ma." jelasnya singkat setelah mengecek ponsel, seperti sedang memberi tahu seseorang.

"Susu nya nggak diminum?"

"Nggak ma udah telat." ucap Aldi sambil membenarkan tali sepatu nya.

"Oh iya Al, lusa mama juga berangkat ke Thai, jadi kamu jagain Meyy dengan baik ya."

My Bocil Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang