42. Meeting Between Zoe and Meyy

593 49 20
                                    

VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA, AGAR TIDAK LUPA KARENA KEASYIKAN MEMBACA.

HAPPY READING<3

.
.
.

"Cih, pantesan aja gue nggak pernah suka sama tu anak, ternyata dibalik wajah lugunya ada wajah ular juga." ucap Fanny sarkas yang melihat artikel itu.

"Duain Fan." celetuk Bianca.

"Tapi kok bisa, kan pacarannya sama Aldi kok bisa jadinya sama yang lain?" tanya Della yang mendadak muncul dibalik pintu.

"Pasang dua lah Del, lo gimana si?"

*****

"Al, lo samperin Meyy sana mungkin sekarang dia lagi bingung sama perasaannya." suruh Andre yang otaknya hari ini lagi berfungsi.

"Emang kenapa?" tanya Aldi.

"Tadi dia nyamperin gue di kantin, nanyain tentang Zoe mungkin dia lagi bingung sekarang." samber Iqbal memberitahu.

Aldi tampak berfikir, memikirkan apa yang baru saja kedua sahabatnya katakan.

"Harus ya?" tanya nya tak yakin, ia menatap kedua sahabatnya yang sedang menatapnya.

Iqbal dan Andre mengangguk.

"Tapi bukannya sekarang, dia butuh waktu." ucap Aldi kembali menatap keduanya.

Iqbal nampak berfikir, "ya udah terserah lo tapi kalo nanti Meyy tiba-tiba datang terus mutusin lo, jangan nangis!" peringat Iqbal.

"Gue samperin." final Aldi berdiri dari duduknya kemudian beranjak.

Iqbal dan Andre geleng-geleng kepala melihat kepergian Aldi, kemudian Andre menatap Iqbal yang masih melihat kearah pintu.

"Dasar bayi! Anak lo tuh." celetuk Andre terkekeh melihat ekspresi Iqbal.

Iqbal menatap tajam ke arah Andre. "Iya anak gue."

Kelas Meyy.

Aldi berada di depan kelas IX-a, ia gugup berada didepan kelas itu. Harus ngomong apa nanti? Itulah yang ada didalam benak Aldi.

"Heh! Lo berdua dimana-mana pacaran mulu, nggak tau tempat. Sinting lo berdua!" kesal Ailen yang duduk disamping Gaby sambil memainkan ponselnya, ia dijadikan nyamuk oleh Danu dan Gaby yang sedang bermesraan disamping Ailen.

Ryan yang berada tak jauh dari Ailen, Gaby dan Danu pun tertawa terpingkal-pingkal melihat Ailen yang sedang kesal pada Danu dan Gaby.

Ailen yang melihat Ryan tertawa sampai terpingkal-pingkal itu pun menjadi terdiam sesaat, seperti sedang memikirkan sesuatu. Kemudian ia menaikkan sebelah sudut bibirnya, tersenyum miring.

"Heh Ryan pacaran yok, kesel gue dijadiin nyamuk mulu." celetuk Ailen tiba-tiba.

"Hah?!" kaget Ryan menghentikan tawanya.

Ailen mengangguk seperti anak kecil, "iya, ayo pacaran?" ajaknya lagi.

"Dih, lo kayaknya lebih sinting dari Danu dan Gaby." ucap Ryan menggelengkan kepalanya, tak habis fikir dengan jalan pikiran teman satu frekuensi nya itu.

Danu dan Gaby hanya menyimak pembicaraan kedua nya.

"Nggak apa-apa deh gue nanti jadi pihak bawahnya." celetuk Ailen semakin ngawur.

Ryan yang mendengarnya pun bergidik ngeri. "Nggak usah gila lo!"

Ailen yang seperti ditolak oleh Ryan pun mengerucutkan bibirnya, cemberut.

Gaby yang melihatnya pun tertawa.

"Ketawa lo By, gue lagi patah hati nih karena ditolak Ryan." ucapnya dramatis menampilkan wajah cemberutnya.

My Bocil Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang