20. Ujian, Dipermalukan

1.2K 106 25
                                    

•VOTE DULU SEBELUM MEMBACA!•

•tinggalkan dan ramaikan kolom komentar!•

•Hargai author•

^^Happy reading^^

*****

Hari dan bulan silih berganti, dan hari ini adalah hari dimana para murid di sekolah Angkasa dari SD, SMP hingga SMA akan melaksanakan Ujian. Penilaian Akhir Semester.

Di SMA. Aldi terlihat sedang fokus dengan lembar soal dan juga lembar jawaban yang ada dihadapannya, ia mengetuk-ngetukkan bolpoint di keningnya.

Lain dengan Andre, lain juga dengan Iqbal. Iqbal yang sedari tadi mencoba fokus ke lembaran soal, tetapi tetap tak bisa fokus gara-gara mulut Andre yang sedari tadi mengoceh tiada henti meminta jawaban dari Iqbal.

"Berisik bangsat!" sinis Iqbal yang tak tahan dengan ocehan Andre.

"Lo pelit banget sama sohib sendiri, tau gini gue nggak bakal mau duduk dibelakang lo!" ucap Andre tak kalah sinis.

"Aldi?"

Krik... Krik.

"Aldi?"

Lagi-lagi tak ada sahutan dari si empu, dia terlalu fokus dengan lembaran yang ada dihadapannya sampai-sampai Andre yang memanggil pun dihiraukan olehnya.

"Makanya lo belajar!" sinis Iqbal menatap Andre jengah.

"Emang lo semua pada sarapan apaan si, kok pada tau jawabannya?" tanya Andre.

"Lo beneran mau tau?"

"Iya, apaan?"

"Buku Fisika diblender, campur air, kasih gula lima sendok, cuka sepuluh sendok, trus tinta bolpoint lo masukin juga ke dalam blender." jawab Iqbal ngaco.

"Emang enak?" tanya Andre dengan polosnya.

"Enak, nggak percaya cobain sendiri besok." jawab Iqbal yang mencoba untuk kembali fokus ke soal dihadapannya.

"Andre! Iqbal! Sudah selesai?" tanya seorang guru berambut poni mangkok, yang sedang mengawas dikelas mereka.

Mereka berdua langsung kicep memfokuskan diri dengan soal-soal mereka.

Di lain tempat, tepatnya di kelas Meyy. Gaby sedari tadi gelisah melihat kekanan dan kekiri untuk meminta jawaban, tetapi bukan jawaban yang ia dapatkan melainkan cibiran dari si ganteng, Angga.

"Lo bisa diem nggak! Risih gue liat lo!" cibir Angga.

Gaby pun menghentikan aktivitas nya dan menatap Angga dengan sinis, sembari mengetukkan jari-jemarinya ke meja.

"Kalo risih gausah diliat, susah amat. Ganteng-ganteng kok galak." cibir Gaby balik sembari memelankan kalimat 'Ganteng-ganteng kok galak'.

"Pantesan si Meyy gamau deket-deket sama lo, orang lo nya aja galak kayak gini." sambungnya sembari mengambil bolpoint nya yang menggelinding ke bagian meja Angga.

"Diem lo!" bentak Angga tertahan, ketika melihat guru pengawas berjalan kearah mereka.

"Waktu nya masih setengah jam lagi, bagi yang sudah selesai, silahkan diperiksa kembali jawabannya." ucap guru pengawas berbody goals tersebut sembari berkeliling berjalan bak model. Takut-takut kalau ada yang mencontek.

"Bu Indah?" panggil Ryan sembari mengangkat tangan nya keatas.

Guru yang bernama bu Indah itu pun berbalik dan menatap Ryan dengan intens.

My Bocil Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang