10. Keluarga Mahendra

2.4K 188 38
                                    

Meyy terpelongo ketika melihat gedung bak istana didepannya, "kak ini rumah siapa? Kakak mau ngejual Meyy ya?" tanya Meyy mulai ngaco.

"Nggak sayang, ayo masuk," ajak Aldi sambil menggandeng dan menggenggam tangan Meyy.

Pikiran Meyy sudah entah kemana-mana, mulai ia yang akan dijual sampai ia memikirkan hal yang tidak sewajarnya ia fikirkan diusia nya saat ini.

"Kak Aldi nggak akan ngejual Meyy kan kak?" tanya Meyy lirih yang membuat Aldi tersenyum dan menggelengkan kepalanya samar.

Kemudian mereka berhenti diruang tamu, Aldi menyuruh Meyy untuk duduk terlebih dahulu.

"Ma! Pa!" teriak Aldi hingga menimbulkan dengungan disetiap sudut ruangan.

"Sialan! Ini rumahnya kak Aldi." gerutunya sangat pelan, sehingga Aldi tidak dapat mendengarnya.

"Kenapa si sayang, kok ter..." ucapan Divya terpotong karena melihat gadis kecil nan cantik berada dirumahnya.

"Al, kamu bawa anak siapa ini? Cantik banget si," ucap Divya menghampiri Meyy.

"Papa mana ma?" tanya Aldi tanpa menjawab pertanyaan sang mama.

"Papa tadi keluar sebentar katanya, bentar lagi juga pulang."

"Oh gitu yaudah deh, emm... Ma kenalin ini Meyy anaknya om Farhan." ucap Aldi mengenalkan sang pacar kemama.

"Emm... Pacar kamu ya?" tanya Divya menggoda.

"Iya ma, dia pacar Aldi." ujarnya.

"H... Halo tante, saya Meyy." ucap Meyy gugup sambil mencium tangan Divya.

"Halo juga sayang, cantik banget calon mantu mama Al."

"Maa!" sinis Aldi.

"Hehehe makasih tante," ucap Meyy.

*****

"Ngapain lo semua kesini?" tanya Farell ke tiga orang yang datang kerumahnya.

"Aldi mana Rell? Dia ada disini kan?" tanya Andre langsung ke intinya.

"Emang lo kira ini rumah Aldi? Lo baca noh gapura yang didepan gerbang, ini tuh kediaman keluarga Marchel." omel Farell.

"Ihh kakak ganteng jangan ngomel-ngomel dong, kan kita nanya baik-baik." ujar Gaby dengan nada dibuat seperti anak kecil.

"Tau tuh, ngomel mulu lo udah kayak mak-mak komplek." sinis Iqbal.

Farell memutar bola matanya malas, "ya lo semua aneh nyari Aldi dirumah gue, sinting lo semua!"

"Terserah! Buruan jawab, Aldi ada disini nggak?" tanya Andre yang mulai hilang kesabaran.

"Nggak!" jawab nya sinis.

"Oh, terus Meyy adek lo mana?" tanya Andre lagi seperti seorang wawancara.

"Pergi,"

"Kemana? Sama siapa?" tanya Andre lagi.

"Farell mulai kehabisan kesabaran, "nggak tau! Nanya mulu lo! Pusing gue."

Farell pun langsung menutup pintu rumahnya membiarkan ketiga orang yang berada diluar rumahnya, Andre, Gaby dan Iqbal pun geleng-geleng kepala sambil mengelus dada masing-masing dan pergi dari rumah itu.

"Aneh nggak si?" tanya Andre menggantungkan pertanyaannya.

"Aneh apanya?" tanya Iqbal balik, tak mengerti maksud pertanyaan temannya yang gila ini.

"Jawaban Farell tadi,"

"Oh!" ucap Iqbal malas.

"Heh! Lo kenapa diem? Biasanya juga nyerocos mulu," tanya Iqbal ke Gaby yang duduk sendiri di kursi penumpang mobil.

My Bocil Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang