Kini sudah jam istirahat dan Meyy berada di toilet, sedang membasuh wajahnya di wastafel. Setelah itu ia melihat dari pantulan cermin ada tiga gadis memakai seragam putih berompi biru abu-abu, dua dari mereka Meyy merasa familiar tapi yang satu Meyy baru kali ini melihatnya dan mereka menatap Meyy dengan tatapan membunuh. Ah sial, tidak ada orang lagi kecuali dia dan ketiga gadis itu.
Meyy merasa hal yang tidak beres akan menimpahnya sekarang juga, dan benar saja ketiga gadis itu menghampirinya dan langsung mendorongnya hingga terpojok ke dinding.
"Kalian siapa?" tanya Meyy yang kesakitan ketika tubuhnya membentur dinding.
"Lo lupa sama kita berdua cil? Kenalin nama gue Bianca." ucap gadis yang memakai bando memperkenalkan dirinya.
"Gue Fanny." ucap gadis yang rambutnya di kucir kuda.
"Dan gue? Siapa disini yang nggak kenal sama Della? Gadis cantik dari keluarga tajir. Semuanya kenal sama gue sayang." ucap gadis yang satu lagi menyombongkan dirinya.
"Apa mau kalian?" tanya Meyy dingin.
"Mau gue," Della menjeda ucapannya. "Lo jauhin Aldi!" ucap Della sambil menunjuk-nunjuk wajah Meyy dengan telunjuknya.
Meyy menunjukkan senyum smirk nya, "emang kalo gue masih tetap dekat sama kak Aldi kalian mau apa?" tanya Meyy sinis sambil mendekatkan wajahnya ke Della dan mendorongnya agar menyingkir dari hadapannya kemudian ia berjalan menjauhi ketiganya, ingin keluar dari toilet.
"Kasih bocah itu pelajaran!" perintahnya berbisik ke Bianca dan Fanny, kemudian keluar dari toilet membiarkan kedua temannya memberi pelajaran kepada gadis kecil itu.
Fanny pun menarik tangan Meyy dengan kuat hingga Meyy tertarik kebelakang, dan keningnya terbentur dinding dengan keras sampai mengeluarkan banyak darah.
"Awww," ringis Meyy dan langsung terjatuh kelantai, ia sempat melihat kearah Fanny dengan tatapan benci hingga akhirnya pingsan.
"Fanny apa yang lo lakuin, keningnya berdarah anjir." bisik Bianca ke telinga Fanny.
"Gue... Gue nggak sengaja Bian," bisiknya terbata-bata seperti orang ketakutan.
"Kabur-kabur," ajak Bianca.
Dan mereka berdua keluar dari toilet meninggalkan Meyy yang tergeletak pingsan tak berdaya.
Disisi lain,
"Gaby, Meyy mana?" tanya Aldi yang melihat Gaby sedang duduk sendirian dikantin.
"Meyy tadi katanya ke toilet kak," jawab Gaby.
Aldi langsung pergi keluar dari kantin, ingin menyusul Meyy. Ia tak mempedulikan panggilan dari kedua temannya, ia sedari tadi tak henti memikirkan gadis itu.
"Dia mau kemana?" tanya Andre yang baru sampai.
"Nyusulin Meyy," jawab Gaby jujur.
"Emang Meyy kemana?" kini giliran Iqbal yang bertanya.
"Toilet."
*****
Di toilet banyak orang yang sedang melihat Meyy, Aldi yang baru sampai didepan toilet wanita pun bertanya-tanya.
"Dek maaf mau tanya, didalam ada apa ya?" tanya Aldi ke gadis yang baru saja keluar dari toilet.
"Mereka pada liat Meyy didalam," jawab gadis itu.
"Emang Meyy kenapa?"
"Gatau kak, katanya si keningnya berdarah trus di..."
Aldi langsung meninggalkan gadis itu yang belum sempat menyelesaikan kalimatnya, masuk ketoilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bocil Girl [End]
Teen FictionPART MASIH LENGKAP. [Follow sebelum membaca]. 🍒 Berawal dari sebuah pertemuan yang tidak di sengaja, hingga membuat Aldi Putra Mahendra sang kakak kelas yang begitu populer di sekolah jatuh hati kepada Meysa Shakira Michelle si gadis kecil yang ta...