41. Carry Out The Mission

647 51 49
                                    

VOTE DAHULU SEBELUM MEMBACA, AGAR TIDAK LUPA KARENA KEASYIKAN MEMBACA.

NOTE : PART KALI INI, AKU TERINSPIRASI DARI SERIES THE GIFTED EP.8, 10-12, DAN JUGA BLACKLIST THE SERIES EP.1 KALO NGGAK SALAH.

*MULMED HANYA SEBAGAI VISUALISASI.

HAPPY READING<3

.
.
.

"Nih, nanti jangan lupa dipake biar kita tetap bisa terhubung walau dari jarak jauh." peringat Angga memberikan dua benda seperti TWS berwarna hitam dan juga pena.

" peringat Angga memberikan dua benda seperti TWS berwarna hitam dan juga pena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini pena buat apaan? Buat nulis? Trus cara kerja nya gimana?" tanya Farell, membolak-balik kedua alat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ini pena buat apaan? Buat nulis? Trus cara kerja nya gimana?" tanya Farell, membolak-balik kedua alat itu.

"Pena ini udah gue rancang tadi malam, fungsinya merekam semua pembicaraan yang kalian lakukan. Dan semua pembicaraan kalian akan terdengar lewat ini." jelas Angga menunjukkan TWS miliknya.

"Tapi inget, kalo alat ini terdengar berdengung seperti kontak pada speaker atau sebagaainya, kalian tekan tombolnya agar kita bisa tetap berbicara tanpa ketahuan." pesan Angga.

Farell dan Meyy hanya mengangguk paham, mereka mencoba alat itu dan menjauh satu sama lain.

Drrrtt... Srrrttt.

"Halo... Halo Meyy imut disini."

Drrrtt... Srrrtt.

"Oke, Farell disini."

"Wah gila! Keren banget Angga." puji Meyy.

Angga hanya tersenyum menanggapi.

"Berarti nanti gue harus pergi ke gedung SMA buat nyamperin Aldi?" tanya Farell yang mendapat anggukan dari Angga.

"Dan lo harus udah di gedung SMA sebelum Aldi keluar dari kelasnya, paham?" tanya Angga menunjuk Farell dengan garpu yang dipegangnya.

Farell hanya mengangguk.

"Dan untuk Meysa, nanti samperin Iqbal ke kantin utama." perintah Angga.

Meyy mengangguk.

"Sarapan dulu yang bener, nanti selesai sarapan baru bahas tentang misi lagi." peringat Mr. Farhan yang sedari tadi mendengarkan percakapan ketiganya.

My Bocil Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang