Seorang gadis kecil nan imut tengah berjalan tergesa-gesa sembari menggerutu tak jelas mengumpati sang kakak, bagaimana bisa di hari pertama nya sekolah ia malah tak dibangunkan oleh Farell kakak kandungnya, dan yang lebih parah lagi ia ditinggal oleh Farell, menjengkelkan sekali bukan?
Ia terus menggerutu sembari menghentak-hentakkan kakinya ke tanah dengan kesal, sampai tak sadar ia telah menjadi pusat perhatian orang-orang yang berlalu lalang di sekitarnya karena gerutuannya cukup terdengar oleh mereka.
Disisi lain,
Pemuda tampan bak dewa Yunani sedang berbincang di halaman dekat parkiran sekolah dengan kedua temannya. ya, siapa lagi kalau bukan Andreas Daniel Wijaya dan Iqbal Huanna Sanjaya. Mereka ah bukan, lebih tepatnya Andre dan Iqbal sedang membahas tentang makan siang nanti. Bagaimana bisa, mereka malah membahas mau makan apa siang nanti. Emang penting apa, tidak bisa dibahas nanti? Bahkan pemuda bernama Aldi itu pun belum sempat meletakkan tasnya di kelas, tapi Andre sudah memanggilnya untuk membahas hal yang menurutnya sama sekali tidak penting untuk dibahas sekarang.
"Udah deh ntar lagi bahasnya di kantin, gue mau letak tas dulu." ucap Aldi meninggalkan dua sahabatnya yang masih beradu mulut itu tanpa menoleh kearah yang ia tuju. Dan...
Bruuukk...
Aldi menabrak seorang gadis, hingga gadis itu terjatuh ke tanah dan meringis.
"Eh sorry-sorry." ucap keduanya bersamaan kemudian Aldi mengulurkan tangan nya untuk membantu gadis itu berdiri.
"Maaf kak saya yang salah, jalan terburu-buru nggak liat-liat jalan." ucap gadis itu yang masih tertunduk sambil menerima tangan Aldi.
Aldi memperhatikan saja gadis dihadapan nya yang masih tertunduk, membersihkan sisa-sisa tanah yang ada di rok dan betis putih nya.
"Kenapa gadis ini sangat mirip dengannya?" batin Aldi, kemudian ia langsung tersadar dan menggelengkan kepalanya ketika ia tahu fikirannya mengarah kemana.
"Lo gapapa kan?" tanya Aldi memastikan.
Gadis itu akhirnya mendongak menatap Aldi yang sedari tadi terus memperhatikan nya, kini Aldi pun bisa melihat wajah cantik yang dimiliki oleh gadis itu, gadis itu terpanah sesaat melihat ketampanan Aldi. Ia pun menggeleng bak anak kecil. "Nggak kak, gak papa."
"Emm, udah ya kak saya buru-buru." lanjut gadis itu ingin beranjak dari hadapan Aldi, tapi entah itu karma karena ia telah mengumpati sang kakak diam-diam atau takdir yang berkata lain, ia tidak memperhatikan tali sepatu nya yang lepas dan gadis itu terjatuh untuk yang kedua kalinya dihadapan Aldi karena menginjak tali sepatunya sendiri, yang membuat Aldi tertawa pelan kemudian berjongkok.
"Tali sepatu lo lepas," ucap Aldi sambil mengikat kembali tali sepatu gadis itu dan membantu nya berdiri.
Apa yang telah dilakukan Aldi? Dia bahkan tertawa ketika bersama seorang gadis.
"Awww..." ringis gadis itu merasakan perih dilututnya saat ia kembali berdiri.
"Ayo gue bantu ke UKS biar lutut lo di obatin,"
"Ah... Nggak usah kak saya bisa sendiri, kakak masuk aja ke kelas teman-teman kakak udah pada masuk tu," tolak gadis itu.
"Nggak usah ngeyel, lo anak baru kan disini?" tebak Aldi yang langsung di angguki oleh gadis itu.
"Udah ayo, gausah takut gue nggak akan makan lo," lanjut Aldi yang membuat gadis itu mengangguk pelan.
Aldi pun memegang satu tangan gadis itu dan melingkarkannya di leher Aldi dan merangkulnya untuk membantu berjalan, disepanjang perjalanan menuju UKS banyak pasang mata yang memperhatikan mereka dan juga netizen yang mengomentari.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bocil Girl [End]
Teen FictionPART MASIH LENGKAP. [Follow sebelum membaca]. 🍒 Berawal dari sebuah pertemuan yang tidak di sengaja, hingga membuat Aldi Putra Mahendra sang kakak kelas yang begitu populer di sekolah jatuh hati kepada Meysa Shakira Michelle si gadis kecil yang ta...