38. The Past Comes Back

714 50 57
                                    

VOTE DULU SEBELUM BACA, BIAR NGGAK LUPA KARENA KEASYIKAN BACA. JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU.

Mulmed hanya sebagai visualisasi.

HAPPY READING<3

-Albara's Quotes-

"setiap orang pasti punya yang nama nya masa lalu, dan nggak semua orang bersedia mengingatnya lagi. Bagi sebagian orang, masa lalu itu udah selesai. Tapi nggak dengan sebagian orang yang tersisa, dan bagi mereka yang tersisa, masa lalu itu bisa diperbaiki."

Albara Gilbran Adisonn.

.
.
.

"Lo? Ngapain lo kembali?" tanya Aldi terkejut ketika tahu siapa tamu nya.

Orang itu langsung berhambur memeluk Aldi erat, setelah Aldi melontarkan kalimatnya. Aldi yang masih mencerna semuanya pun mematung ketika orang itu memeluknya, pelukan itu masih pelukan yang sama seperti tiga tahun yang lalu. Pelukan itu tidak pernah berubah, masih saja hangat dan nyaman seperti dulu.

"Aldi, aku kembali karena aku kangen kamu." ucap gadis itu.

Ya, tamu yang datang adalah seorang gadis, gadis yang tiga tahun lalu pernah mengisi hati Aldi, dan gadis yang tiga tahun lalu juga meninggalkan Aldi tanpa pamit. Gadis itu adalah masa lalu Aldi.

Gadis itu, terlihat seperti cerminan Meysa, kekasih Aldi yang sekarang. Gadis yang cantik, imut, dan menggemaskan.

"Nggak! Lepasin gue Zoe, gue nggak mau ada yang salah faham nantinya." ucap Aldi dingin.

"Aldi, kamu kenapa? Aku kangen sama kamu, kamu nggak kangen sama aku?" tanya gadis bernama Zoe itu semakin mengeratkan pelukannya.

Aldi yang merasa dipeluk semakin erat pun melepas paksa pelukan itu, membuat Zoe tersentak dibuat Aldi. Ia terkejut melihat reaksi Aldi yang diluar dari ekspetasinya.

"Aldi kamu kok gitu sama aku?" tanya Zoe.

"Zoe, gue mohon lo nggak usah ke rumah gue! Berhenti ganggu hidup gue, gue nggak suka!" larang Aldi yang terkesan seperti membentak Zoe.

"Aldi, aku bisa jelasin semuanya, kenapa waktu itu aku pergi Al."

Di depan pintu rumah, Meyy melihat semua kejadian itu. Ia tidak menyangka Aldi akan mengkhianati nya, ia melihat Aldi memeluk gadis itu di depan matanya sendiri.

Meyy menangis dalam diam, nyeri diperut nya belum menghilang dan sekarang ditambah Aldi yang berani memeluk gadis lain didepan matanya. Bukannya dikamar tadi ia sudah berjanji, tetapi kenapa dia sendiri yang mengingkarinya.

Meyy segera menghapus air matanya dan segera berlari ke kamar ingin mengambil ponsel dan juga tas selempang nya, ia hanya ingin keluar sekarang. Meyy segera mengotak-atik ponselnya mencari kontak Bara, ia hanya ingin ke markas mereka menenangkan pikiran.

Berdering...

"Halo Sa, ada apa?" suara Bara terdengar dari seberang sana.

"Halo kak, lo dimana sekarang? Bisa jemput gue nggak di rumah yang kemarin? Gue mau ke markas lo nih." tanya Meyy.

"Gue lagi ada di sekolah sih sebenernya, tapi yaudah gue bakal jemput lo tunggu." ucap Bara dengan santai dari seberang telepon.

"Nggak apa-apa ni? Lo kan lagi disekolah?" tanya Meyy yang ingat bahwa ini masih jam pelajaran kalau disekolah nya.

"Nggak, yaudah tunggu gue sepuluh menit lagi sampai."

My Bocil Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang