9. Mission Aldi

2.6K 204 23
                                    

Aldi kembali kekamar Farell, "Rell ada bokap lo."

"Sial! Terus gue harus apa?" tanya Farell.

"Ya bantuin gue, gimana caranya keluar dari sini. Rumah lo udah berubah jadi horor."

"Ngaco lo! Carmuk sono sama bokap, gue malas keluar kamar." saran Farell.

"Carmuk?" tanya Aldi bingung.

"Hmm, udah sono good luck bro." balas Farell sambil mendorong tubuh Aldi keluar dari kamarnya.

"Bangsat lo Rell!" umpat Aldi dari luar kamar.

*****

"Gimana caranya gue carmuk sama bokapnya bocil dan Farell? Ayo mikir Al mikir otak jangan buntu please..." gumam Aldi berbicara sendiri seperti orang stres.

"Kamu siapa? Kenapa jam segini ada dirumah saya?" tanya seorang pria parubaya yang tak lain dan tak bukan adalah Mr. Farhan.

"As... shit mampus lo Al," batin Aldi berteriak.

"Eee... Saya Aldi om, temennya Farell." jawab Aldi terlihat panik.

"Temennya Farell? Tapi kenapa ada didepan kamar anak perempuan saya?"

"Sial! Gue harus jawab apa?" batinnya.

"Ah sudah lupakan, sepertinya om pernah mendengar nama kamu?"

"Iyalah, gue kan anak konglomerat." batin Aldi menyombongkan diri.

"Denger dari Farell kali om," tebak Aldi.

"Bukan dari Farell, tapi Tn. Rajhen Mahendra." ucapnya mengingat-ingat pertemuannya dengan Tn. Rajhen beberapa hari yang lalu. "Kamu anaknya kan?" lanjut Mr. Farhan.

"Iya om saya anaknya Tn. Rajhen,"

"Wah sudah lajang ternyata kamu,"

Aldi tak tau harus bereaksi seperti apa, ia hanya tertawa garing agar bisa mencairkan suasana yang lumayan mencekam menurutnya. Mereka berdua banyak mengobrol mulai dari keseharian masing-masing sampai favorit mereka juga dibahas, terlihat sudah sangat akrab ya, dan Aldi berhasil mengambil hati Mr. Farhan juga kesempatan emas bagi Aldi untuk mendapat restu dari Mr. Farhan.

"Emm... Om saya mau pulang dulu ya, udah malam nggak enak om." pamit Aldi menyalami tangan Mr. Farhan.

"Yasudah lain kali main kesini lagi ya,"

"Iya om pasti,"

Pastilah Aldi bakal sering main kesini, kan didalam rumah itu ada sibocil yang sudah berhasil mengambil hatinya.

*****

"Pagi ma, pa." sapa Aldi sembari menarik kursi meja makan dengan keadaan yang masih sedikit berantakan, hanya saja wajahnya basah mungkin habis cuci muka.

"Juga Al," jawab keduanya.

"Oh iya Al, kamu tadi malam kerumah Mr. Farhan ya?" tanya Tn. Rajhen disela-sela sarapannya.

"Mampus gue!" batin Aldi.

"Papa tau dari mana? Papa ngirim mata-mata buat ngawasin Al? Paa, c'mon lah Al udah besar pa." ujar Aldi malas.

"Mr. Farhan yang ngasih tau papa, kamu jangan ge'er. Sejak kamu masuk SMA papa nggak pernah ngirim mata-mata Al." jelas Tn. Rajhen.

"Kamu ngapain malam-malam kesana?" tanya Tn. Rajhen lagi.

Oh tidak, baru saja ia berhasil mengalihkan topiknya kenapa sang papa bertanya hal itu lagi. Batin Aldi.

"Main lah pa," jawab Aldi terlihat masih santai.

My Bocil Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang