31. Nonton?

703 58 48
                                    

VOTE DULU SEBELUM BACA.

Happy reading.

.
.
.

Aldi masuk ke kelas Meyy dengan membawa dua tiket, ditangannya.

"Cil, nih simpan ntar malam kita pergi." ucap Aldi menatap orang yang berada disamping Meyy, sebisa mungkin menahan rasa cemburu nya sembari memberikan kedua tiket itu. Tetapi Aldi ya tetap Aldi, sebesar apapun ia menahannya ia tetap tidak bisa menahan nya.

Oke! Pertahanan Aldi runtuh sudah.

"Lo ngapain duduk disini?" tanya Aldi sinis ke orang yang bersandar didinding itu sembari memejamkan matanya, Danu.

Danu membuka matanya menaikkan sebelah alisnya, "seharusnya lo tanya sama Meyy, kenapa dia duduk disini."

Meyy membaca kedua tiket itu tanpa menghiraukan Aldi yang sedang berdebat dengan Danu.

"Tiket bioskop." gumam Meyy.

Gaby yang mendengar pun merebut tiket itu dari tangan Meyy.

"Kak Aldi punya gue nggak ada?" tanya Gaby menjulurkan tangannya yang sedang memegang tiket itu.

"Nggak." ucap Aldi dingin mengambil tiket dari tangan Gaby.

Gaby berdecak, "pelit banget orang kaya yang satu ini." gumamnya pelan.

"Gue denger." kata Aldi yang matanya sedang menatap Meyy mengeluarkan jajanan, makanan dan minuman dari kresek hitam.

"Nih punya lo." ucap Meyy memberi sisa jajanan dan minuman yang berada di kresek hitam.

"Makasih cantik." ucap Danu ingin mengacak rambut Meyy dan melihat reaksi Aldi, tetapi segera ditepis oleh Aldi.

"Jangan berani-berani lo nyentuh rambut Meyy."

"Yaudah sini By, lo aja." kata Danu menaikkan tangan nya ingin mengacak rambut Gaby, Gaby yang mengerti pun menurut.

*****

"Bang Farell, Meyy kangen." ucap Meyy langsung berhambur memeluk orang yang terbaring di brankar.

"Perasaan kemarin udah ketemu, masa udah kangen lagi." goda Farell menoel-noel pipi tembem sang adik.

"Bang, nanti Meyy mau tinggal sama kak Aldi, nggak apa-apa kan?" tanya nya memberi tahu.

"Iya, abang tau semalam papa kesini kasih tau abang semua nya."

"Iya, jahat banget kan Angga. Ninggalin Meyy sendirian, nggak kasih tau apa-apa lagi tau-tau paginya Meyy bangun dia nggak ada." ucap Meyy cemberut.

Farell yang mendengarkan cerita sang adik terkekeh karena ekspresi sang adik yang menggemaskan.

Farell melirik Aldi yang sedari tadi menjadi pendengar dengan wajah kusut, Farell pun menaikkan alisnya.

"Kenapa lo?" tanya Farell.

"Pengen cepet-cepet pulang, males ngeliat muka lo!" ucap Aldi santai.

"Sial!" gumamnya tertahan.

"Bang Farell cepetan pulih, biar Meyy nggak bolak-balik kerumah sakit mulu, bosen tau."

"Suruh siapa?"

"Nggak ada sih, cuma kan aneh aja gitu diliat nya. Abang kan masih punya keluarga, masa nggak ada yang jengukin."

"Iya deh iya, udah sana balik kayaknya pacar lo udah nggak betah disini." usir Farell ke adiknya.

Meyy terkekeh, "yaudah Meyy balik ya, ntar kalo abang kesepian suruh aja suster yang cantik nemenin abang."

My Bocil Girl [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang