S-202422239

785 85 0
                                    

Siaran kedelapan tayang pada : 14 Mei 2021

Song recommended :
Bersua – Daun Jatuh

Song recommended : Bersua – Daun Jatuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-elnoveint-

Sejak tadi malam, Saka terus memikirkan mengenai Elnoveint--sesuatu yang menurutnya tidak lebih penting dari memikirkan ide untuk acara yang akan diadakan prodinya bulan depan.

Saka beranjak berdiri dari bangku secara tiba-tiba, membuat perhatian semua orang yang ada di ruangan mengarah padanya. Saka melangkah ke depan, berdiri di depan dosen yang mengajar.

"Maaf, Bu. Apa saya boleh izin hari ini?"

Dosen yang terkenal galak dan pelit nilai itu sekarang tersenyum. Beberapa mahasiswa tidak heran mengapa dosen itu bisa tersenyum dengan mudahnya.

Selain karena wajah yang tampan, Saka memang mahasiswa berprestasi. Belum lagi jabatan cowok itu sebagai ketua HIMA. Jelas terkenal.

"Tentu boleh."

Saka tersenyum tipis. Mencium punggung tangan Bu dosen kemudian keluar dari ruangan. Saka buru-buru menuju parkiran. Mengambil motor dan melajukannya secepat mungkin menuju rumah.

Dua puluh menit perjalanan, Saka sampai di rumah. Menemui Mama yang sedang memanggang roti pesanan di dapur sebelum berlari menaiki tangga menuju kamar.

Saka mengambil kardus milik Papa yang dia simpan di bawah tempat tidur. Saat sedang mencari buku dengan judul Elnoveint, Saka menemukan flashdisk di dalam kardus.

Saka mengurungkan niat untuk membaca kembali buku Elnoveint. Rasa penasarannya untuk mengetahui isi flashdisk itu lebih besar.

Saka mengambil laptop dari dalam tas. Menancapkan flasdisk di usb port sembari menyalakan laptopnya. Anehnya, laptop Saka tidak mau menyala. Padahal seingat Saka, dia sudah mengisi baterai laptop sampai penuh tadi.

Saka berdecak, memukul-mukul pelan laptop. "Ck, please, dong nyala! Penting banget ini!"

Saka menghela napas lega. Laptopnya menyala. Hampir saja dia membanting laptop saking kesalnya. Menatap layar laptop, dahi Saka berkerut bingung. Tampilan pada layar laptop sangat berbeda.

Di tengah-tengah layar hitam laptop, terdapat sebuah persegi panjang dengan tulisan 'masukan kode' berwarna abu-abu muda.

"Kode?"

Saka berpikir sejenak. Teringat dengan deretan angka di halaman depan buku Elnoveint, Saka segera mengambil buku itu dari dalam kardus.

Baru akan memasukkan kode, pintu kamarnya terbuka disusul kepala Mama yang menyembul di baliknya. "Saka, bisa minta tolong anterin kue ke pelanggan?"

-elnoveint-

Saat beranjak berdiri menghampiri Mama, Saka tidak sengaja menendang kardus milik Papa. Semua barang yang ada di dalamnya keluar. Termasuk kertas foto yang Saka pegang sekarang.

Elnoveint✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang