Siaran kedua belas tayang pada : 30 Mei 2021
Song Recommended :
90's Love – NCT U-elnoveint-
Biru melihat kedua kaki dan tangannya yang diikat kuat. Tatapannya beralih pada Budi. Tampangnya terlihat memelas, sangat memelas. "Yah, ya ampun, kenapa harus gue, sih? Kenapa nggak Saka aja?"
Budi melirik sekilas Saka yang berdiri di sampingnya. Lalu melihat Biru lagi. "Yang mukanya lebih cocok jadi maling itu elo, bukan Saka."
"Anjir!" umpat Biru, keras. Biru menatap kesal Saka yang sekarang sedang menahan tawa. "Apa lo ketawa-ketawa?!" Biru menoleh, melihat Diandra.
Wajahnya dibuat semakin memelas, berharap Diandra mau membantunya. "Andddd, bantuin Biru dong! Masa And nggak kasihan sama Biru?"
"I don't care. Mending lo diem karena polisi bentar lagi dateng nangkep lo!" ketus Diandra, masuk ke dalam dan meninggalkan mereka di depan toko buku.
"Huaaa, And jahat!"
Kesal campur iseng, Budi menyumpal mulut Biru menggunakan kaos kaki yang baru saja dia lepas. Biru melotot. Memuntahkan kaos kaki itu. "Huek!"
Budi terbahak. "Syukurin lo!"
Baru akan memprotes, tapi niat Biru urung karena dua lelaki berseragam polisi datang. "Selamat malam," sapa salah satu dari mereka. "Dengan Pak Budi?"
Budi mengangguk samar. "Iya, saya yang menelpon kantor polisi tadi, Pak." Budi menunjuk Biru. "Dia sudah mencuri barang-barang saya."
Dua polisi itu menarik Biru yang sebelumnya duduk di jalanan hingga berdiri. Budi menyembunyikan senyum melihat raut wajah pasrah Biru saat kedua tangannya diborgol.
"Baik, terima kasih Pak Budi atas laporannya. Saya minta bapak ikut ke kantor polisi untuk menjelaskan kronologi kejadiannya."
Budi mengangguk. Sebelum dia dan Saka berjalan mengikuti polisi, Budi menoleh ke belakang, melihat Diandra yang diam-diam mengintip dari balik gorden. Lelaki paruh baya itu tersenyum miring sambil mengangkat satu ibu jari.
-elnoveint-
Budi dan Saka duduk memperhatikan Biru yang sedang diinterogasi di depan sana. Sungguh, mereka berusaha keras untuk tidak tertawa.
"Astaga, Pak, saya cuma baru ambil radio, belum ambil emas sama berlian dari brankas milik Bapak itu," dengan kedua tangan diborgol, Biru menunjuk Budi.
Saat menoleh walaupun singkat, tatapan cowok itu sangat tajam dan menusuk. Seolah ingin mencekik leher Budi dan Saka karena menyuruhnya berakting menjadi maling di rumah sendiri.
"Saya nggak peduli barang apa yang baru kamu ambil. Yang terpenting, tindakan kamu itu disebut mencuri," kata polisi di depan Biru.
"BODO AMAT DAH!" seru Biru akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elnoveint✔
Teen FictionCOMPLETED Elnoveint Sebuah pesan rahasia yang disampaikan melalui siaran radio tengah malam Diandra bersama timnya menggunakan siaran radio dan kode Elnoveint untuk menyusun rencana agar bisa mengembalikan nama baik keluarganya. "110,2 FM Elnoveint...