COMPLETED
Elnoveint
Sebuah pesan rahasia yang disampaikan melalui siaran radio tengah malam
Diandra bersama timnya menggunakan siaran radio dan kode Elnoveint untuk menyusun rencana agar bisa mengembalikan nama baik keluarganya.
"110,2 FM Elnoveint...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-elnoveint-
Mendapat tonjokan pada perut, tamparan pada pipi, tendangan pada kaki, dan jangan lupakan makian Diandra yang menyebut Biru sebagai buaya tidak membuat cowok itu menyerah.
Hal itu justru membuat Biru semakin bersemangat meluluhkan hati Diandra. Sudah banyak hati bak balok es yang berhasil Biru luluhkan hanya dalam waktu singkat.
Oke, mari kita menjadi saksi. Apakah kali ini Biru berhasil atau tidak meluluhkan hati Diandra?
"Ini ruangan apa?"
Tanpa menolehkan kepala, Budi menjawab pertanyaan Diandra, "Stasiun radio."
Diandra mengedarkan pandangan melihat ruangan berukuran delapan kali lima meter ini. Di sisi kiri ruangan terdapat sofa empuk yang sekarang Biru gunakan untuk tidur.
Di depannya terdapat rak minuman dingin. Sebentar! Apa rak minuman itu juga merupakan sebuah pintu rahasia di dalam ruangan rahasia?
"Nggak ada ruangan rahasia lagi di dalemnya. Itu rak minuman biasa yang udah lama nggak kepakai."
Diandra tersentak kaget saat Budi tiba-tiba menjawab pertanyaan yang ada di dalam kepalanya. Apa jangan-jangan Budi bisa membaca pikiran?
Lagi-lagi, Budi menjawab pertanyaan di kepala Diandra. "Jangan berpikir gue kayak Vano yang bisa baca pikiran. Ekspresi lo itu mudah ketebak, And. Dari tadi nggak alihin perhatian dari rak itu," di akhir kalimat, Budi mendengus geli.
Diandra menggaruk kepala yang sama sekali tidak gatal. Tersenyum tipis. Kemudian Diandra kembali melihat ruangan itu. Di depan sana terdapat komputer dan beberapa peralatan yang sama sekali tidak Diandra tau apa namanya.
Di sana juga ada ruangan lagi dengan kaca jendela besar di samping pintu kayu. Entah, Diandra tidak bisa melihat apa yang ada di dalam sana karena ruangan itu tidak ada penerangan sama sekali.
"Oke, pertama yang harus kita lakuin adalah bersihin ruangan ini," kata Budi, membuat Diandra mengernyit bingung.
"Kenapa pake ruangan ini? Emang kita mau siaran radio?" tanya Diandra, beneran bingung.