GG-214107914202422239

820 73 66
                                    

Siaran keempat puluh delapan tayang pada : 30 Desember 2021

Song Recommended : Happier – Ed Sheeran

Song Recommended : Happier – Ed Sheeran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-elnoveint-

"Bud, kita beneran mau nyari jangkrik di sini?" Alvaro menurunkan Alvino dari gendongan saat melemparkan pertanyaan itu pada Budi.

"Emang di sini ada jangkrik?" Den ikutan bertanya. Setelahnya terdengar bunyi tepukan cukup keras. "Keknya cuma ada nyamuk deh."

Budi semakin bingung menjawab karena Bunda Vania melemparkan tatapan sengit padanya. "Bud, sebutin langsung alasan kamu nunda aku ketemu Ia!"

Budi menelan ludah. Di matanya sekarang Bunda Vania terlihat menyeramkan. Budi membuka mulut, mau menjawab dengan alasan yang muncul di kepalanya. Namun, panggilan lembut seseorang mengurungkan niat Budi.

"Vania."

Bunda Vania seketika membeku. Suara itu yang selalu dia rindukan selama empat tahun ini. Bunda Vania membalikkan badan, menangis tanpa suara melihat Uncle Devano berdiri tak jauh darinya.

"V-vano..."

Uncle Devano tersenyum. Tidak bisa membendung rasa rindu yang meluap, Bunda Vania berlari. Menghambur memeluk Uncle Devano dengan begitu erat. Uncle Devano membalas sama eratnya.

"Aku kangen kamu, Van," bisiknya.

Bunda Vania hanya mengangguk dalam pelukan Uncle Devano. Bukan karena tidak merindukan Uncle Devano juga, tapi karena dia tidak mampu berkata apapun untuk menunjukkan pada lelaki yang dia cintai seberapa besar rindunya.

Uncle Devano membuka mata. Tatapannya bertemu dengan mata memerah akibat menahan tangis milik Alvaro. Uncle Devano tersenyum, merentangkan satu tangannya mengisyaratkan Alvaro untuk mendekat.

"Ayah."

Langkah Alvaro tertahan. Tangannya dicengkram begitu erat oleh Alvino. Raut takut terlihat jelas di wajah anak kecil itu. Alvaro berjongkok, berkata lembut, "Ayo, Vin."

Alvino menggeleng kuat-kuat. Uncle Devano melihatnya dari jauh. Dadanya terasa sesak. Dulu, dia meninggalkan Alvino saat anak kecil itu berumur satu tahun. Dan selama hampir empat tahun ini, Alvino tidak pernah melihat sosok Ayahnya.

Bunda Vania mengusap lengan Uncle Devano. Berkata, "Alvino juga kangen kamu, Vano. Dia nggak ngenalin kamu karena rambut kamu panjang, beda dari foto yang ada di rumah."

Alvaro menggendong Alvino, membawanya mendekati Uncle Devano. "Dia Ayah, Vin," kata Alvaro, tersenyum.

Alvino menoleh, bertanya dengan raut wajah polos. "Ayah? Ayahnya Bang Varo sama Pino?" Alvaro mengangguk menjawabnya. Anak kecil itu mengeluarkan kertas dari dalam saku celana. Ternyata kertas foto formal Devano menggunakan jas.

Elnoveint✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang