O-214107

1K 100 4
                                    

Siaran keempat tayang pada : 25 April 2021

Song recommended :
Resah jadi luka - Daun Jatuh

Song recommended : Resah jadi luka - Daun Jatuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-elnoveint-

Lain kali, Biru tidak mau lagi disuruh Budi menyamar sebagai orang gila meski dibujuk dengan bonus besar jika dia berhasil menangkap target yang dicari. Pokoknya nggak mau!

Acara kenalan dengan cewek yang sekarang duduk sendirian di sofa jadi tertunda gara-gara penampilannya tadi. Biru mendekat, duduk di samping Diandra. Mumpung tidak ada Budi, Biru melancarkan aksi pedekate sama Diandra.

Kepalanya menunduk dalam lalu diam-diam bergeser untuk mengikis jarak di antara dia dan Diandra. Biru terus mendekat sampai lengannya dan lengan orang yang duduk di sampingnya bersenggolan.

"E-eh," Biru pura-pura terkejut. Memalingkan wajahnya ke arah lain sambil senyum-senyum sendiri. "Maap, Biru nggak sengaja beneran, deh," ucapnya sok manis.

Saat menoleh ke kiri, Biru terkejut mendapati orang yang duduk di sampingnya bukan Diandra, tapi Budi, Ayahnya sendiri. "Iya babe, nggak papa," kata Budi, menggelikan.

"Anjim!" Biru bangkit berdiri. Menatap sebal ke arah Ayahnya. "Ayah mah! Gue mau pedekate elahhh, digagalin mulu dari tadi!"

Budi tertawa. Menyandarkan punggung pada sandaran sofa sembari melipat kedua tangan di depan perut.

"Pedekatenya entar-entar aja setelah misi besar kali ini berhasil. Atau...kalo lo bisa memanfaatkan keadaan, bisa tuh modusin Diandra pas jalanin misi."

Biru mengusap dada. Ini Ayahnya ngomong mbok ya bisik-bisik gitu biar Diandra-nya nggak denger. Kalo gini Diandra udah tau rencana pedekate ala Biru.

"...modusin Diandra pas jalanin misi."

Perkataan Ayahnya tiba-tiba terulang di kepala Biru. Cowok itu langsung menatap Diandra dengan kedua mata berbinar. Ohhhh jadi namanya Diandra.

Diandra terkejut saat dia tak sengaja menoleh ke arah Biru, cowok itu sudah tersenyum lebar sampai memperlihatkan deretan giginya yang bersih dan rapi.

Biru melambaikan tangannya dengan kaku, seperti robot. "Hai, Diandra! Nama kita hampir mirip, btw. Diandra dan gue Adivendra. Kalo kita punya anak kasih nama Radivendra, kuy! Ah, gue jadi nggak sabar deh bikinnya."

E-ehh?

Budi menendang pantat Biru. Anaknya sudah mulai berbicara ngawur. "Nggak sabar bikin apa, hah?"

Biru cemberut. "Apasih, Yah! Suudzon mulu sama gue! Bikinin lo cucu, lah!" Melihat Budi melotot tajam, Biru buru-buru melanjutkan ucapannya yang belum selesai.

"Tapi...setelah gue nikah sama Diandra pastinya. Ya nggak, Din?" Di akhir kalimat, Biru tersenyum manis sambil menatap Diandra malu-malu.

Sementara yang ditatap mengernyit bingung. "Din?"

Elnoveint✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang