H-91220391492372020

683 84 28
                                    

Siaran kedua puluh tiga tayang pada : 15 Juli 2021

Song Recommended :
On – BTS

Song Recommended : On – BTS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-elnoveint-

"Uncle Devano keliatan seneng banget."

Melihat Devano dari layar komputer Budi, Diandra tersenyum, ikut merasakan apa yang pamannya rasakan saat ini. Budi, Biru, dan Saka menganggukkan kepala, setuju dengan perkataan Diandra.

"Pastilah seneng, musuh yang selama ini bersenang-senang di atas penderitaan keluarga kalian udah ada di tempat seharusnya," kata Budi.

"Sekarang, kita berantas musuh yang kedua. Bener kata Diandra, musuh keluarganya nggak cuma satu. Buktinya Om Devano ngasih kode lagi buat kita." Semua langsung menatap Saka dengan kerutan bingung. Mereka sama sekali tidak tahu, Devano mengirim pesan rahasia lagi.

"Emang kapan ngirim pesannya?" Biru bertanya.

"Barusan." Saka menjawab singkat. Dia menekan spasi pada keyboard, menjeda rekaman dari kamera yang ada di dalam radio. Saka memperbesar layar, mengarahkannya pada jam dinding di sel tahanan Devano. "Sekarang jam satu pagi, tapi jam itu nunjuk angka tujuh."

"Mungkin kebetulan jamnya mati," Biru menebak-nebak. Bisa jadi, kan?

"Kita liat rekaman sebelumnya." Saka memundurkan rekaman pada pukul enam. Saat itu Devano hanya sendirian di sel tahanan tanpa ada polisi penjaga selama lima menit karena terjadi pergantian shift jaga.

Di layar menunjukkan Devano menurunkan jam dinding kemudian memutar jarum pendek hingga menunjuk tepat di angka sepuluh, enam jam lebih cepat dari seharusnya. Setelah itu, Devano meletakkan kembali jam di tempatnya bersamaan dengan dua orang polisi penjaga masuk ke dalam ruangan.

"Gilak! Nggak sia-sia gue rekrut lo, Sak!" Budi menepuk berulang kali pundak Saka, membanggakan kepintaran Saka dalam menebak situasi dengan cepat dan tepat yang pasti berasal dari Radit.

Biru sempat terdiam beberapa saat untuk mengingat-ingat sesuatu. "Yah, perasaan gue masuk ke tim nggak pake direkrut kayak Saka."

Budi memandang anaknya, "And juga enggak, tuh."

Biru mendengus, "Kalo nggak karena And, tim kita nggak bakal ada." Detik berikutnya, kedua mata Biru berbinar. "Eh iya, kita belum nentuin siapa ketua tim! Dan, karena tim ini ada karena And, jadi And kapten timnya! Keren nggak tuh, manggilnya Kapten!"

"Bener apa kata Biru," kata Saka, "gue setuju. Diandra kapten tim Elnoveint."

Diandra menggelengkan kepala, menolak usul mereka. "Nggak usah ada ketua, kita kerja semua. Peran kita masing-masing di dalam tim juga sama."

"Tapi tetep aja, kita harus nentuin pemimpinnya supaya tim ini lebih wow lagi," ucap Budi, "malem ini kita nobatkan And sebagai kapten tim!" Melihat Diandra ingin membuka mulut menyuarakan ketidaksetujuan, Budi menyela, "Nggak, lo nggak boleh nolak, And!"

Elnoveint✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang