XX-923247914324320

575 83 138
                                    

Siaran ketiga puluh sembilan tayang pada : 30 September 2021

Song recommended : Meet Again - Kim Sejeong

Song recommended : Meet Again - Kim Sejeong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-elnoveint-

Farel baru saja menemui Rayhan di rooftop restoran tempat diselenggarakannya pesta. Sahabat Farel satu itu datang hanya untuk memberikan ucapan selamat atas pertunangannya dengan Mera.

Rayhan tidak mau menghadiri pesta karena terdapat banyak tamu. Kalau Rayhan muncul tentu saja suasana menjadi heboh. Jelas, penggemar Rayhan ada di mana-mana. Jadilah Farel yang harus menyempatkan waktu untuk menemui Rayhan.

Rayhan memberikan hadiah pada Farel. Tanpa melihat isi kotak yang sekarang dia bawa pun, Farel tau apa isinya. Pasti jam tangan dengan merek yang sama dengan yang Farel berikan tempo hari sebagai hadiah ulang tahun Rayhan. Kebiasaan Rayhan memang begitu. Selalu meniru hadiah dari Farel.

Pintu lift terbuka. Farel sedikit terkejut saat di dalam lift ada salah satu dari dua pelayan yang sudah mengambil penuh perhatiannya selama pesta berlangsung. Pelayan itu masih menggunakan masker.

Kalau tadi rambut panjangnya diikat, sekarang tergerai sampai bahu. Pelayan itu adalah Diandra. Dia memang sengaja ingin menemui Farel.

Farel berdehem. Menoleh ke belakang lalu berkata pada sekretaris yang mengikutinya. "Kamu tolong beritahu Rayhan jangan pergi dulu. Saya akan mengambilkan makanan kesukaan dia di lantai bawah."

Sekretaris Farel membalas, "Biar saya saja, Pak."

"Jangan, saya saja."

Farel masuk ke dalam lift tepat sebelum pintu tertutup otomatis. Diandra menekan angka satu, menunju ke lantai dasar. Pintu lift tertutup setelah itu. Farel berulang kali melirik pelayan yang berdiri di sampingnya.

Tanpa Farel duga, dengan gerakan cepat Diandra balik badan, mendorong kuat Farel hingga punggungnya membentur dinding lift. Diandra mencengkram leher Farel. Anehnya cowok itu hanya menatap Diandra biasa, tanpa berniat menyerang balik.

"Kenapa? Kenapa lo nggak nyerang balik gue, hah?"

Farel malah menampilkan senyum senang. "T-tebakanku ternyata bener," Farel berkata susah payah, cengkraman tangan Diandra di lehernya semakin kuat. "Aku nggak bakal lupa sama tatapan mata kamu, Ia. Aku kangen kamu, Ia."

Diandra tidak mudah termakan ucapan Farel. "Dasar pengkhianat! Harusnya dulu gue nggak pernah maafin apalagi beri kesempatan lo untuk berubah, karena lo dari awal udah berniat jahat sama keluarga gue!"

Tatapan Farel berubah sendu. "Ia, k-kamu salah paham. A-aku nggak berniat jahat, aku bukan pengkhianat. Percaya sama aku. Yang aku lakuin cuma buat balikin nama baik Alfian Pradista, nama baik keluarga kita, Ia."

Sebelah alis Diandra terangkat. "Maksud lo apa?"

"Ini semua rencanaku buat balas Brawijaya."

Diandra perlahan membebaskan leher Farel dari cengkraman tangannya. Farel terbatuk berulang kali. Menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Diandra menatap tajam Farel. "Gue nggak percaya sama omongan lo."

Elnoveint✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang