OO-923247914

551 67 61
                                    

Siaran ketiga puluh tayang pada : 17 Agustus 2021

Song Recommended :
90's Love – NCT U

Song Recommended : 90's Love – NCT U

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-elnoveint-

"Pasti ada cara ke sana."

Biru menyahut. "Apa kita loncat dari lantai dua, And?"

Diandra menoleh. "Kita? Lo aja kali, gue sih ogah!"

Biru mencebik kesal. "Terus gimana?"

"Dari lantai dua ke lantai satu dimana kita berdiri sekarang jaraknya tiga meter. Terus dari sini ke bawah sekitar dua setengah meter. Jadi, dari atas ke bawah sana hampir enam meter. Baru mendarat aja, kaki lo udah patah. Nggak bisa jalan terus berakhir dimakan buaya, mau?"

Biru mencerna sedikit demi sedikit penjelasan Diandra. Setelah berhasil, Biru menggeleng kuat-kuat. "Nggak mau lah!"

"Pikir cara lain."

Biru melihat sekeliling tempat penangkaran buaya. Hanya satu sisi yang ada ruangan, sementara tiga sisi lain ditumbuhi lumut. Pasti Cantika sering masuk ke ruangan tempat mahkota berada untuk mengecek atau sekedar mengagumi keindahan benda berharga itu.

Tidak mungkin Cantika melompat dari lantai dua seperti apa yang Biru rencanakan tadi. Pasti ada jalan rahasia menuju ruangan rahasia itu.

Biru berjalan mengelilingi ruang tengah. Di sekitar sana hanya ada tembok bersih tanpa lukisan atau rak buku yang dibaliknya ada pintu rahasia. Benar-benar hanya tembok. Lalu, bagaimana cara Cantika pergi ke sana?

Tap, tap, dug, tap!

Langkah Biru mendadak berhenti. Suara langkah kaki Biru berubah saat menapak pada keramik lantai sebelumnya. Biru berbalik badan. Mengetukkan kaki pada lantai keramik yang dia curigai.

Dug

Dug

Biru menemukan keanehan di sana.

"And, sini!" panggil Biru, berteriak tertahan. Diandra menghampirinya dengan kerutan di dahi. "Coba deh, lo ketuk-ketuk lantai ini. Suara yang timbul aneh, beda dari lantai lain."

Diandra mencoba apa yang Biru katakan. Benar kata cowok itu. Suara lantai yang baru dia pijak berbeda. "Kayak ada ruangan kosong di bawah ini nggak, sih?"

Biru menjentikkan jari. "Nah, iya, kita sepemikiran!"

"Pasti ini pintu rahasia Cantika buat ke ruangan itu!" kata Diandra menggebu-gebu. Diandra berjongkok, mengamati lekat lantai di bawahnya. "Lantai ini nggak ada celah sedikitpun. Terus, Cantika buka pake apa dong?"

Biru ikutan berjongkok. "Dia mungkin pake remote atau tombol tersembunyi." Biru mengedarkan pandangan, bergumam pelan, "Tombol tersembunyi..."

"Tapi, Ru, listriknya padam, pasti alat buat buka lantai ini juga mati." Diandra ada benarnya juga. "Daripada kelamaan, kita ledakin aja lantai ini."

Elnoveint✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang