M-9124

1.2K 114 2
                                    

Siaran kedua tayang pada : 6 April 2021

Song recommended :
Orchid Garden - Adhitia Sofyan

Song recommended : Orchid Garden - Adhitia Sofyan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-elnoveint-

Balas dendam. Salah satu nyawa anaknya pernah dalam bahaya hanya karena persoalan balas dendam. Dan sekarang, tentu saja Vania tidak mau membahayakan nyawa anak-anaknya lagi.

"Bun," panggil Diandra, menyentak Vania. Cewek itu menggenggam erat tangan Vania, berusaha menyakinkan karena tau, Vania pasti tidak akan mengizinkannya.

"Ia nggak akan bunuh musuh Kakek, Bun. Ia cuma mau membersihkan nama keluarga kita dan memenjarakan orang yang memang bersalah."

Vania menatap kedua mata Diandra yang jelas menunjukkan kesungguhan. Bukan hanya main-main. Vania menghela napas pelan lalu tersenyum geli.

"Bunda nggak yakin, kamu bisa nahan diri nggak bunuh musuh kakek." Vania sangat mengenal Diandra. Cewek manja yang menjabat sebagai ketua geng motor paling ditakuti di kota Bandung.

Banyak kasus yang sudah Diandra ungkap bersama anggota gengnya dulu, sebelum bersembunyi dari semua orang karena kejadian yang menimpa keluarganya.

Diandra ikut tersenyum. "Nggak, Bun. Diandra udah janji sama Papa, nggak bakal bunuh orang. Paling cuma buat musuh koma setahun doang, kok."

Vania terkekeh. Menepuk pundak Diandra sembari tersenyum. Wanita itu mengangguk menyetujui rencana Diandra, tetapi dengan syarat, "Asal kamu tetep hati-hati."

Diandra langsung memeluk Vania. Mengucapkan kata terima kasih berulang kali dan berjanji akan tetap hati-hati. Sesaat, Diandra terdiam, berpikir keras.

"Tapi, gimana cara Ia balas dendam, ya, Bun?"

Vania menggelengkan kepala. Senyum geli lagi-lagi terbit di bibir. "Katanya mau balas dendam, tapi nggak tau caranya gimana," sindirnya.

Diandra nyengir lebar. "Dulu, kan, Ia dikasih tau Papa sama Uncle Devano. Ia tinggal kerjain rencananya. Kalo sekarang...Ia bahkan nggak tau siapa musuhnya."

Vania menatap ke depan. Sedang memikirkan sesuatu. Diandra menyandarkan kepala pada pundak Vania. Ikut menatap ke depan.

"Ia!" Kedua mata Vania melebar, teringat sesuatu.

Diandra sedikit terkejut. Menegakkan duduknya dan menatap bingung Vania. "Kenapa, Bun?"

Wajah Vania sumringah. "Bunda pernah diceritain sama Vano kalau Vano, Papa kamu, Om Dimas, sama dua temennya punya tim rahasia."

Diandra mengangkat sebelah alis. "Tim rahasia?"

Vania mengangguk yakin. "Tapi, Bunda nggak tau banyak tentang itu. Coba kamu tanya Om Dimas."

Elnoveint✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang