PP-9232479144320

548 74 65
                                    

Siaran ketiga puluh satu tayang pada : 18 Agustus 2021

Song Recommended :
Wakey-Wakey – NCT 127

Song Recommended : Wakey-Wakey – NCT 127

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-elnoveint-

"T-tolong..."

Diandra membeku, menoleh ke arah Biru yang juga sedang menatapnya. Diandra kira, Biru yang baru saja meminta tolong. Siapa tau Biru kejepit. Tapi, ternyata bukan. Kemudian mereka saling tatap dengan pandangan takut.

"M-mama, hiks...maafin Kia, Ma."

Asal suara dari lemari kayu putih bergambar putri kerajaan bergaun merah muda. Diandra mendekat meski rasa takut menyergap. Sampai di depan pintu lemari, Diandra berjongkok. Mengetuk pelan. "Halo, ada orang di dalam?"

Beberapa saat tidak ada jawaban. Diandra akan beranjak berdiri, tepat di saat itu suara terdengar lagi. "T-tolong, Kia kedinginan..."

Diandra membuka pintu lemari. Terkejut bukan main melihat seorang anak perempuan berusia sekitar sebelas tahun duduk memeluk kedua lutut di dalam sana. Biru mendekat. "Astaga!"

Diandra menyentuh lengan Kia. Terasa nyata. Berarti Kia manusia, bukan hantu seperti tebakan Diandra sebelumnya. Kulit anak perempuan itu dingin. Rambutnya juga basah. "Kamu kenapa di sini, dek?"

"K-kata Mama, Kia nakal. Mama yang nyuruh Kia di sini aja. Tapi, K-kia takut, kak. Di sini gelap. Kia kedinginan..."

Tangan Diandra mengepal. Bagaimana bisa Cantika begitu tega mengurung anaknya sendiri di dalam lemari sempit dengan keadaan basah kuyup?

Diandra meraih Kia, menggendongnya. Dia beranjak berdiri dan mengambil selimut untuk menghangatkan tubuh Kia. "Ru, kita harus bawa Kia pergi dari sini. Kita bawa ke rumah sakit."

Biru terkejut, "Tapi, And, lo tau kan siapa anak ini?"

Diandra mengernyit tidak suka. "Ya terus kenapa? Musuh gue Cantika, bukan anaknya. Kia nggak ada salah sama gue dan gue punya kewajiban buat nolong dia."

Biru ingin memeluk Diandra seerat mungkin tapi dia tahan. Diandra terlalu baik. Baru akan berbicara, suara teriakan dan dobrakan pintu terdengar.

Dua pengawal Cantika yang mengendarai motor sudah sampai. Mereka bersama pengawal lain sekarang sedang mencoba mendobrak pintu menuju ruang tengah yang ditahan Galang. Diandra dan Biru panik. Mereka harus keluar dari sana secepatnya.

"Diandra!" panggilan Biru menghentikan langkah Diandra. Ini untuk pertama kalinya Biru memanggil nama Diandra bukan dengan panggilan And. Biru mengambil alih Kia dari gendongan Diandra, membuat cewek itu bingung.

"Kenapa?"

"Biar gue yang bawa Kia."

Diandra mengangguk. Membenarkan selimut di punggung Kia lalu berkata, "Ayo!"

Elnoveint✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang