Akhiran

910 80 68
                                    

"Kamu nggak mau pulang, Rel?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu nggak mau pulang, Rel?"

Farel mendongak, tersenyum pada Devandra, laki-laki yang Diandra panggil Papa. "Nanti dulu, Om."

Devandra balas tersenyum. "Om sama Den duluan, ya."

Farel mengangguk. "Iya, Om."

Devandra dan Den beranjak berdiri. Sebelum benar-benar pergi, Devandra mengusap batu nisan yang bertuliskan nama anak perempuannya. Diandra Aldefian. "Papa sama Den pulang dulu, ya. Besok bakal ke sini lagi jengukin kamu."

Den tersenyum pada Farel, berpamitan, "Duluan, Kak."

"Iya, hati-hati bawa mobilnya."

"Siap."

Farel menatap kepergian Devandra dan Den. Langkah mereka sudah jauh, tapi Farel masih bisa mendengar percakapan Den pada Papa. "Pa, besok Den udah masuk ke kampus. Kata kakak tingkat suruh bawa..."

Kalimat setelahnya tidak dapat Farel dengar lagi.

Farel beralih menatap batu nisan, seolah dia sedang menatap wajah Diandra. "Lima tahun dan baru hari ini aku bisa menerima kamu pergi. Maaf, aku terlalu sayang sama kamu, Ia."

Farel mengambil daun kering yang jatuh di atas makam Diandra lalu memasukkannya pada kantong plastik tak jauh dari tempat Farel duduk. Farel tersenyum. "Kamu sama Saka udah bahagia, kan, di sana?"

Farel menjeda ucapannya, bertanya lagi, "Kabar Mera, Budi, sama Biru baik-baik aja, kan? Sampein aku kangen Mera, ya, Ia, hehe. Kangen masakan dia." Farel bercerita seolah ada seorang yang mendengarkan ceritanya. Padahal di pemakaman hanya Farel sendirian.

"Aksara..." Senyum Farel memudar perlahan, "Aksara belum berani ke sini, Ia. Tapi, tenang aja. Aku yakin, dia pasti ke sini, nemuin kamu."

"OM FAREL!"

Farel menoleh ke asal suara. Di pintu keluar tempat pemakaman, Meyga berdiri bersama seorang anak laki-laki berusia tiga tahun. Anak lelaki itu yang barusan memanggilnya. Farel mengangkat tangan, melambaikan tangan.

Farel beralih menatap nisan Diandra, berbisik, "Sekarang, Aksara diwakilin anaknya dulu nemuin kamu, Ia."

"OM FAREL AYO PULANG!"

Farel terkekeh mendengar teriakan keponakannya. "Aku pulang dulu, ya. Besok aku dateng lebih pagi. Sampai jumpa, Diandra."

LENGKAP




Ini akhir yang pas bagi gue
Maaf kalau nggak sesuai ekspektasi :(

Terima kasih sudah membaca dan memberi suara ❤️

Elnoveint✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang