42- Akan Terbongkar

188 19 2
                                    

Will you marry me?

Will you marry me?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING<3

Saat ini Bulan tengah berada di halaman rumahnya. Ia melihat-lihat sekeliling untuk menemukan sebuah inspirasi.

Langkah kakinya berjalan kesana kemari sembari memegang ballpoint dan buku catatan bercover pisang miliknya.

Sang empunya berpikir. Disini tidak ada yang menarik, bagaimana jika ke rumah Bintang?

Melangkah riang di rumah Bintang yang berada di sebrang, Bulan mengerutkan keningnya. Gadis itu melihat mobil mewah berwarna putih ada di halaman rumah Bintang. Merasa sangat penasaran Bulan mengintip sekilas dari pagar.

"Siapa sih itu sok akrab banget sama Bintang. Mana gak ngeliatin mukanya lagi, sebel banget!" gerutu Bulan saat melihat Bintang berbincang dengan gadis yang menggunakan dress putih anggun dan rambut panjang menjuntai.

Mata gadis itu semakin membelalak kala Bintang mengusapi puncak rambut gadis itu. Bintang bahkan tak segan mengusapi pipi gadis itu juga.

Ini tidak bisa dibiarkan.

Bulan menghentakkan langkahnya menghampiri Bintang dan gadis itu.

Dari kejauhan Bintang sudah melambaikan tangan dan tersenyum ke arahnya. Laki-laki itu bahkan tak merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan satu menit yang lalu.

Bulan lantas sudah berada di belakang gadis itu. Ditepuk berkali-kali pundak gadis itu, membuat gadis itu menoleh dan tersenyum manis ke arahnya.

"MELODY?!!" pekik Bulan kaget melemparkan buku catatan dan bolpointnya. Gadis itu bahkan segera berlindung di balik punggung Bintang.

"Hai Bulan." sapa Melody manis melirik ke arah Bulan yang tampak ketakutan melihat keberadaannya. "Lo tambah cantik aja." ujarnya lagi.

Bintang membalik badannya. Ia melihat Bulan yang menutup kedua wajahnya.

"Hey gapapa, Melody cuma bertamu aja." ujar Bintang meyakinkan Bulan.

"Iya gue disini cuma bertamu aja kok. Gue gak bakal ngerebut Bintang lo, Bulan." tambah Melody. Gadis berambut panjang lurus itu terkekeh kecil.

Perlahan Bulan membuka matanya, didepannya sudah ada Melody yang daritadi tersenyum ke arahnya. "Hai juga Melody." ujar Bulan kemudian.

Melody mencubit gemas pipi Bulan. Bulan bahkan sama sekali tidak keberatan. Gadis itu malah tersenyum melihat sikap akrab Melody padanya.

Kemudian tak tau mengapa Melody membungkukkan badan sekitar 15 detik, gadis sini lalu menatap Bulan penuh penyesalan. Melody menatap Bulan dalam-dalam, direngkuhnya gadis itu dalam pelukannya.

"Gue nyesel sama yang udah gue lakuin sama lo. Gue minta maaf, Bulan." titahnya. Gadis berambut panjang ini tak berbohong, ia dihantui banyak rasa bersalah pada gadis itu. Ia lama tak tampak karena dibawa kedua orangtuanya ke Australia untuk menjalani pendidikan disana. Sekarang Melody jauh lebih baik dari sebelumnya.

THE LIGHT LOVES [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang