"Intinya, aku gak mau kamu dimiliki oleh orang lain."
-Bulan-Happy reading<3
Pagi ini Bulan ingin membuat nasi goreng seafood makanan kesukaan Bintang, ia sudah mencatat apa saja yang dibutuhkan. Resep ini ia dapat dari calon mertuanya, eh.
Bulan sengaja bangun lebih awal dari biasanya.
Sekarang ini ia sedang di dapur dan memotong-motong bahan. Banyak sekali yang dibutuhkan, tapi ia bertekad untuk membuat nasi goreng ini sangat spesial!
Terlebih nasi goreng ini juga sebagai tanda terimakasih karena Bintang telah mengajarinya soal Matematika kemarin.
"Pasti Bintang suka." Bulan mencium bau nasi gorengnya, sepertinya kali ini berhasil
Bulan sengaja membuat lebih banyak untuk dibuat sarapan juga. Sejujurnya ia memang tak pandai memasak, tapi ini semua untuk Bintang.
"Anak Papah masak apa?" Wijaya kini menghampiri putri kecilnya yang terlihat sedang memasak
"Masak nasi goreng seafood, Pah." Bulan tersenyum melihat papahnya yang tampak menatap tak percaya
"Tangan kamu kenapa banyak plester?" Wijaya menatap tangan mungil Bulan yang terdapat banyak plester
"Tadi gak sengaja kena pisau, Pah." Bulan terkekeh kecil, Wijaya mengulum senyum
Wijaya kini mencicipi masakan Bulan, Bulan tampak gugup.
Wajah sang Papah terlihat sangat tidak menyakinkan, ia takut masakannya tidak enak.
Wijaya tampak sedang menilai masakan Bulan.
"Mantul!!" ucap Wijaya tersenyum dan mata Bulan berbinar
"Gimana, Pah? Aku cocok gak masuk ke masterchef?" Bulan kini mulai membanggakan diri, Wijaya geleng-geleng kepala melihat kelakuan putrinya ini
*****
Bulan kini tampak menunggu kedatangan Bintang, ia tak sabar ingin memberikan bekalnya.
Senyumnya merekah daritadi.
Diambang pintu terlihat Bintang berjalan bersama seorang gadis, bahkan gadis itu menggandeng tangan Bintang. Bintang tak terlihat marah, ia justru menerima.
Bulan menatap tak percaya apa yang dilihatnya, ia mengigit bibir bawahnya, "Dia siapa?"
Pandangan Bulan kini beralih pada Bintang yang sudah duduk dibangkunya bersama seorang gadis. Gadis itu terus bercerita tapi seperti biasa Bintang mengabaikan.
"Pagi-pagi udah ngapel aja." Denis kini ikut nimbrung, Bulan hanya mendengarkan dari kejauhan.
"Yaiyalah, gue kangen banget sama Bintang." gadis itu terlihat sangat akrab dengan gerombolan Bintang.
Bulan menatap nanar pemandangan tersebut.
"Makin cantik aja lo, Dy." Fiki kini yang berbicara.
"Melody gitu lho." gadis itu menyombongkan diri, tapi memang benar gadis itu 'sedikit' lebih cantik dari Bulan.
"Jadi namanya Melody. Ada hubungan apa Bintang sama Melody?" gumam Bulan pelan menatap sendu bekal dihadapannya.
"Bintang aku mau ke kelas dulu ya." Melody kini tengah pamit pada Bintang, lelaki itu hanya berdehem.
"Kamu tuh kebiasaan ya." Melody terkekeh pelan dan mencium pipi Bintang sekilas lalu meninggalkan kelas itu

KAMU SEDANG MEMBACA
THE LIGHT LOVES [END]
Novela JuvenilBagimana jika dua orang dengan sifat yang bertolak belakang dijadikan menjadi satu pasangan? Bintang Aksara Prima, sang cowok dingin yang memiliki paras tampan yang mampu menyihir para wanita dengan satu tatapan Bulan Putri Wijaya, sang gadis cerewe...