"Seandainya cinta bisa memilih, aku tidak akan jatuh cinta padamu yang tak bisa jadi milikku."
-Arta-Bulan merasa bahagia saat ini, terlebih melihat Bintang kini disisinya. Mereka berdua ingin pergi menonton bioskop, sudah lama sekali mereka tidak menghabiskan waktu bersama.
Bulan tengah bermanja-manja di lengan Bintang yang kekar. Pasangan muda ini bahkan menarik perhatian banyak orang di mall.
"Mau nonton apa?" tanya Bintang sembari melirik ke arah Bulan.
"Horror!" jawab Bulan semangat.
"Nanti nanges." ejek Bintang.
Gadis yang kini memakai cardigan warna putih itu mencibik kesal. Bintang seolah meragukan kemampuannya menonton film horror.
"Aku itu suka yang serem-serem!" ujar Bulan kesal. "Buktinya liat muka kamu aja aku suka." lanjutnya.
"Hah? Lo ngatain muka gue serem?" balas Bintang. Bulan langsung menutup mulutnya, ia sudah salah bicara lagi.
"Bukan Bintang, maksud aku kamu itu ganteng banget, apalagi kalo lagi datar gitu mukanya." elak Bulan cepat.
Bintang hanya menatap datar gadis disampingnya itu. Ia lantas menyuruh Bulan menunggu sebentar, sementara Bintang membeli tiket nonton untuk mereka berdua.
Antriannya lumayan panjang, membuat Bintang harus menunggu lama. Bulan yang daritadi menunggu merasa bosan, akhirnya gadis itu memutuskan untuk jalan-jalan sebentar disekitar mall.
Gadis itu bersenandung kecil seraya melihat-lihat.
Tidak ada yang menarik, kecuali Bintang.
Bulan menjelajahi berbagai macam toko di mall ini. Ia suka melihat-lihat saja, untuk membeli ia tidak ingin.
Langkah Bulan terhenti ketika mendengar speaker mall yang menyebutkan namanya.
"Dimohon atas nama Bulan Putri Wijaya untuk kembali ke ruangan tunggu Bioskop. Ini pacarnya daritadi khawatir." ujar seseorang disana.
"Cepetan kesini atau gue tinggal pulang?" ancam seseorang disana lagi, itu pasti Bintang.
Bulan buru-buru berlari menuju depan bioskop. Dan benar sudah ada Bintang yang menatapnya datar dari kejauhan, lelaki itu sudah membawa popcorn dan minuman serta kedua tiket mereka.
"Kenapa gak bilang kalo mau jalan-jalan? Nanti kalau hilang gimana? Suka ya kayaknya kamu lihat aku kehilangan kamu lagi." ujar Bintang, matanya penuh kekhawatiran.
Bulan menunduk, tak berani menjawab perkataan Bintang. Ia merasa bersalah karena sudah tak ijin pada Bintang.
Bintang menghembuskan nafas kasar, ia kemudian mengandeng Bulan untuk masuk ke dalam ruangan bioskop.
*****
"AAAAAA TAKUTTTT!!!!!"
"PAPAAAAA BULAN TAKUTTT!!!"
"BINTANGG TOLONGIN TUNANGAN KAMU INIIII!!!"
Bulan berteriak heboh di dalam ruangan bioskop. Dirinya sudah keringat dingin saat 10 menit film diputar.
"Aku itu suka yang serem-serem." sindir Bintang, lelaki itu terlihat biasa saja tak merasa takut sedikitpun.
"Ih Bintang, takut banget!!!!"
"Sini sini peluk."
Mereka berdua berpelukan, pengunjung pun daritadi menyimak drama keduanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE LIGHT LOVES [END]
Teen FictionBagimana jika dua orang dengan sifat yang bertolak belakang dijadikan menjadi satu pasangan? Bintang Aksara Prima, sang cowok dingin yang memiliki paras tampan yang mampu menyihir para wanita dengan satu tatapan Bulan Putri Wijaya, sang gadis cerewe...