25- Gak Sengaja

797 48 1
                                    

"Habis ngebaperin terus ninggalin, kok bisa-bisanya kamu bilang gak sengaja."
-Denis-

Happy Reading<3

[Jangan lupa dengerin mulmed yang udah disediain]

Saat ini kelas tengah ramai, para guru tengah menyiapkan perpisahan kelas XII. Para murid tentu tidak akan menyia-nyiakan waktu berharga ini. Kini Denis, Edo, Fiki, dan si cuek Bintang tengah berkumpul di kantin. Mereka sedang berbincang dan memesan makanan.

"Sist, biasa ya mie goreng tapi di rebus." sahut Denis pada penjual kantin.

"Sist, biasa ya es teh anget." sahut Edo.

"Sist, biasa ya mie ayam tapi pake daging sapi." sahut Fiki.

"Mba, saya air putih dingin." ucap Bintang.

Hanya Bintang saja yang waras disini, jadi maklumilah.

Mba-mba kantin itu biasa dipanggil sist oleh para murid, karena mba-mba itu masih muda dan cantik. Tak jarang juga ada beberapa murid yang menggodanya.

Setelah pesanan mereka sampai, mereka langsung fokus pada apa yang dipesan masing-masing. Edo berdiri memegang es teh nya dan langsung menyiramkannya pada wajah Denis. Membuat lelaki fakboi itu tersulut emosi.

"Woy Do! Lo ada masalah apa sama gue!?" murka Denis pada Edo.

Sementara Fiki masih tidak peduli dan fokus memakan mie ayamnya. Dan Bintang, lelaki itu menatap malas drama yang akan terjadi.

Edo masih menatap datar Denis yang marah, "Sorry, gue gak sengaja." ucapnya merasa tak bersalah.

Denis langsung mengepalkan tangan tanda marah. Ia langsung maju menghampiri Edo yang masih menatapnya datar.

"Gue tau lo itu sengaja, tapi kenapa lo bilang gak sengaja, HAH?!" protes Denis menatap tajam Edo.

Edo mengulum senyum dan mengedarkan pandangannya. "Nah itu yang sebenarnya mau gue sampein ke lo semua."

Tiga lelaki menatap Edo bingung, sebenarnya apa maksud Edo?

Edo tertawa miris, "Lo tau kasus Novel Baswedan yang sekarang lagi booming kan?" para lelaki serentak mengangguk.

Edo kembali tertawa miris. "Para pelakunya cuma dihukum 1 tahun penjara setelah bikin orang cacat permanen. Dan mereka bilang itu gak sengaja?!" Edo mengertakkan giginya, tanda ia sedang geram.

Bintang yang daritadi menyimak apa yang dikatakan Edo kini mulai paham apa maksud Edo. Ia menengak air putihnya dan ikut tersenyum miris.

"Negara kita udah gak bener." ujar Bintang. "Mereka menutup mata akan kebenaran yang sesungguhnya, dan membuka mata pada kebohongan yang ada. Sungguh miris." lanjutnya.

"Alangkah lucunya negeri ini." Fiki ikut menimpali.

Denis yang tadi sempat tersulit amarah kini mulai sadar dan tak bisa berkata apa-apa.

"Ku lihat Ibu Pertiwi
Sedang stand up comedy."

Edo sangat geram pada hukum Indonesia saat ini. Mereka hanya membela pada yang berada bukan yang berfakta. Mana katanya Indonesia yang mencerminkan isi Pancasila yang ke-5? Yang isinya Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia?

THE LIGHT LOVES [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang