"Bukan cuma gula yang manis, senyum kamu juga manis."
-Bulan-Happy Reading<3
[Jangan lupa dengerin mulmed yang udah disediain]
Matahari telah muncul dengan sinarnya yang begitu cerah, dan seorang gadis telah bersiap-siap pergi ke sekolah barunya dengan senyum yang dari tadi terukir dibibirnya.
"Udah siap?" kata seorang lelaki berumur 40an yang sekarang disampingnya.
"Udah siap, Pah. Ayo berangkat!" ucapnya yang sedari tadi tersenyum.
*****
"Eh bro gue denger katanya ada murid baru." lelaki bertubuh tinggi dan putih ini memulai topik pembicaraan mereka.
"Oh" ucap lelaki disebelahnya singkat, seolah tak ingin menanggapi lebih lanjut.
"Ga asik lo ah. Katanya dia cantik, manis, imut-imut gimana gitu." kata Denis mendeskripsikan murid baru itu.
"Gak nyangka gue, setelah lama gue ngejomblo akhirnya ketemu jodoh gue." laki-laki manis disamping Bintang ikut nimbrung, sebut saja Fiki.
"Dih lo dateng Dateng main ngambil garis start orang." ucap Denis tak terima.
"Gue pikir-pikir kayaknya emang dia yang jodoh gue deh." kali ini giliran Edo yang berbicara.
Dan terjadilah adu mulut antara Denis, Fiki, Edo. Mereka merebutkan seorang gadis yang belum tentu mau bersama mereka. Bintang pun segera mengambil earphone dan mengabaikan mereka bertiga yang terus mengoceh tak jelas.
Guru pun datang, para murid segera duduk ditempat nya masing-masing.
"Selamat pagi anak-anak." sapa seorang wanita berumur 35 yang masih kelihatan cantik.
"Pagi bu." murid-murid menjawab dengan serempak.
"Hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan masuk." ucap guru itu, dan masuklah gadis cantik dengan senyum yang terulas dibibirnya.
"Sekarang kamu memperkenalkan diri." ucap guru itu lagi mempersilahkan murid baru itu untuk berkenalan.
"Hai teman-teman, nama saya Bulan Putri Wijaya, kalian bisa panggil saya Bulan. Semoga kita semua bisa berteman dengan baik." ucap Bulan dengan senyum dibibirnya.
"Ada yang ingin ditanyakan pada Bulan?"
"Bulan udah punya pacar apa belum." lelaki disamping Bintang mengajukan pertanyaan.
"Hei kamu hati ku dag dig dug saat aku melihatmu." ucap Denis dengan diiringi senyuman genit.
"Jadilah pasangan hidupku, jadilah ibu dari anak-anakku." kini giliran Edo yang bernyanyi penuh penghayatan, semua murid dibuat tertawa karna ulahnya, Bulan hanya tersenyum kecil.
"Senyumanmu yang indah bagaikan candu, ingin terus kulihat walau dari jauh." Fiki pun tak mau kalah.
"Udah, udah. Kalian ini mau sekolah atau ikut ajang pencarian bakat menyanyi?" kata Bu Citra geleng-geleng dengan tingkah para muridnya.
"Bulan, kamu bisa duduk disamping Rara." Bu Citra menunjuk tempat duduk, Bulan pun langsung duduk disamping Rara. Rara pun senang karna ia tak sendirian lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LIGHT LOVES [END]
Novela JuvenilBagimana jika dua orang dengan sifat yang bertolak belakang dijadikan menjadi satu pasangan? Bintang Aksara Prima, sang cowok dingin yang memiliki paras tampan yang mampu menyihir para wanita dengan satu tatapan Bulan Putri Wijaya, sang gadis cerewe...